Omset Food Truck di Melbourne Bisa Capai Rp 40 Juta per Hari

Jelajah Australia 2016

Omset Food Truck di Melbourne Bisa Capai Rp 40 Juta per Hari

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Minggu, 07 Agu 2016 18:57 WIB
Foto: Food truck yang sedang menjadi tren di Melbourne (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Melbourne - Kehadiran food truck mewarnai dunia kuliner di Kota Melbourne, Australia. Kini, food truck menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan di Melbourne.

Meskipun jumlahnya masih sedikit, hanya sekitar 105 unit di seluruh Melbourne dan wilayah sekitarnya, namun kehadiran food truck mulai dilirik masyarakat. Makanan yang disajikan para penjaja food truck menjadi salah satu pilihan para penikmat kuliner di kota yang berada di ujung selatan Australia itu.

(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penjualan food truck sangat memuaskan, apalagi ketika akhir pekan atau ketika kami membuka di event-event tertentu," kata co-owner Thornbury Food Truck, Scott Assender saat ditemui detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 lalu.

Scott memiliki sebuah lahan di wilayah Thornbury (30 menit menggunakan trem dari Melbourne) yang digunakannya untuk tempat 'mangkal' food truck. Dengan tempat yang didesain khusus untuk penikmat kuliner, food truck di outdoor dan bar di indoor, para pengunjung pun berdatangan.

(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


James Anderson, seorang pemilik food truck berada di lahan milik Scott mengakui omset penjualannya cukup bagus. Di hari-hari biasa, James bisa mendapatkan omset lebih dari AUD 1.000 (sekitar Rp 10 juta) dan akan berkali-kali lipat saat akhir pekan. Namun tentu saja, penghasilan itu tak menentu. Saat udara di Melbourne dingin, maka akan sedikit pengunjung yang datang dan dagangan mereka pun sepi.

(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


Rabu malam dan Jumat malam menjadi waktu terlaris. Pengunjung akan berdatangan di waktu-waktu itu. Di musim panas, jumlah pengunjung akan membludak.

"Orang-orang Australia sangat suka hari Rabu, karena itu sudah mendekati Jumat. Sehingga mereka mampir ke sini setelah pulang kerja," ujar James sambil tertawa. James menjajakan makan khas latin, seperti nacos dan beberapa makanan olahan daging.

Sementara itu, Scott yang juga memiliki puluhan food truck yang menjajakan burger mengaku bisa mendapatkan hingga AUD 4.000 (sekitar Rp 40 juta) per truk ketika akhir pekan. "Kadang kami bisa mendapatkan lebih dari AUD 4.000 di akhir pekan. Itu khusus untuk yang berada di sini. Beberapa truk kami berkeliling Melbourne setiap hari," jelas Scott.

(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


Di hari biasa, ada 5 food truck yang 'mangkal' di lahan milik Scott. Sedangkan di akhir pekan ada 10 food truck.

Lalu ke mana food truck yang lain?

"Mereka berkeliling di Melbourne, memarkirkan truk di keramaian dan kemudian menjual makanan. Bisnis ini cukup lumayan," tegas Scott.

Dari sekitar 100-an food truck di Melbourne, masing-masing menawarkan kekhasan menu sendiri. Ada yang menyediakan western food, makanan Amerika latin hingga panganan khas Timur Tengah, semua ada. Makanan yang dijajakan kebanyakan bersifat grab and go alias cepat saji, namun rasanya bisa diadu dengan yang disajikan di restoran.

(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


Rasa makanan dan harga yang murah menjadi penyebab food truck mulai dilirik warga Melbourne. Berbagai makanan yang dijual di food truck rata-rata berharga antara AUD 6-AUD 10 (Rp 60 ribu-Rp 100 ribu), cukup terjangkau bagi warga Melbourne.

Baca terus fokus "Jelajah Australia 2016" dan ikuti Hidden Quiz-nya!

Halaman 2 dari 1
(Hbb/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads