Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Jumat (5/8/2016), Inada merupakan anggota Partai Demokrat Liberal (PDL) yang dipimpin Shinzo Abe. Sebelum ditunjuk menjadi Menhan, Inada sempat menduduki sejumlah pos menteri, seperti Menteri Reformasi Administratif, Menteri Reformasi Pelayanan Masyarakat, Menteri Strategi 'Cool Japan', Menteri Inisiatif Tantangan Kembali, dan Menteri Negara untuk Reformasi Regulatori.
Inada juga pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan dari Prefektur Fukui pada 2005 silam. Selain sebagai politisi, ia dikenal sebagai pengacara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inada dikenal di dalam dan luar Jepang atas pandangan konservatif dan nasionalisnya yang kuat, khususnya mengenai Jepang di masa-masa perang. Terkait hal ini, ia kemudian menuai kontroversi karena kebiasannya mengunjungi Kuil Yasukuni.
Yasukuni merupakan kuil yang didirikan untuk mengenang tentara dan semua pihak yang dianggap berjasa terhadap kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Atas alasan tersebut, Inada dianggap mendukung kejahatan perang, terutama oleh China dan Korea Selatan.
Inada bahkan pernah ditolak masuk ke Korea Selatan beberapa waktu lalu. Oleh karena itu pengangkatannya menjadi Menhan pada 3 Agustus 2016 kemarin dikhawatirkan akan membuat hubungan Tokyo-Seoul menjadi renggang.
Belum ada penjelasan lebih jauh dari Inada bagaimana ia akan menghadapi hal tersebut. Selain itu, warga Jepang juga akan menunggu bagaimana ia menyelesaikan permasalahan-permasalahan pertahanan Jepang lainnya seperti sengketa teritori Laut Jepang dan Laut China Selatan, serta upaya relokasi pangkalan udara Marinir AS di Prefektur Okinawa. (rna/kha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini