Rekaman Air Traffic Control (ATC) di Bandara Internasional Dubai yang dikutip Aviation Herald, situs independen pemantau kecelakaan udara, seperti dilansir media Inggris, Mirror Online, Kamis (4/8/2016), menyebut pesawat dengan nomor penerbangan EK521 itu pada tahap terakhir mendekati bandara Dubai, pada Rabu (3/8), ketika tiba-tiba membatalkan pendaratan.
Baca juga: Insiden Crash Landing Emirates EK521 dan 90 Detik yang Menegangkan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilot dan awak pesawat EK521 menuai pujian karena berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dari pesawat, dalam hitungan detik. Evakuasi 282 penumpang dan 18 awak terjadi saat separuh badan pesawat terbakar hebat di landasan. Namun, pakar penerbangan Anthony Davis menuturkan kekhawatirannya soal insiden crash landing ini dan mencurigai kesalahan pilot menjadi penyebab insiden ini.
"Bagus karena awak pesawat berhasil mengevakuasi semua orang dari pesawat. Tapi ini tidak seharusnya terjadi. Bagi saya, insiden ini terlihat seperti masalah kemampuan terbang yang tidak begitu baik," sebut Davis kepada Mirror Online.
Baca juga: Bandara Dubai Beroperasi Kembali Usai Insiden Crash Landing Emirates EK521
Aviation Herald menyebut, ATC Dubai sempat mengingatkan pilot untuk menurunkan roda pendaratan saat semakin mendekati landasan. Beberapa saat setelah itu, pilot malah mengumumkan pembatalan pendaratan dan melakukan 'go-around'. Tapi anehnya, badan pesawat semakin mendekati landasan.
Tidak diketahui pasti mengapa roda pendaratan tidak diaktifkan ketika pesawat menyentuh landasan. Sekeluarga yang menjadi penumpang EK521 menyebut, roda pesawat tidak diaktifkan dan pesawat mendarat keras dengan perut. Persoalan roda pesawat menjadi pertanyaan Davis. Sedangkan pembatalan landasan, sebut Davis, bisa saja dipicu oleh wind shear, yakni angin kencang yang tiba-tiba muncul dan bisa mengganggu arah pesawat.
"Tidak ada alasan bagi pesawat ini untuk mengalami insiden. Ini insiden yang sangat serius dan kita memerlukan penyelidikan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Terlihat sepertinya pilot menarik kembali roda pendaratan dan kita perlu tahu mengapa," tegasnya.
Baca juga: Satu Petugas Pemadam Kebakaran Tewas dalam Peristiwa Crash Landing Emirates
"Tidak ada tanda-tanda rodanya patah. Ketika melihat gambar pesawat yang mendarat dengan perut, tidak ada roda yang diturunkan. Jika roda diturunkan maka pesawat akan mendarat dengan baik. Tapi pesawat mendarat keras dengan perut, yang memicu kebakaran hebat," cetus Davis.
"Pertanyaannya ialah, mengapa diambil keputusan untuk melakukan 'go-around' dan kapan keputusan dilakukan untuk menarik kembali roda pesawat? Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi," ucapnya.
Jika nantinya terbukti ada kesalahan pilot, sebut Davis, maka ada dua isu yang perlu ditangani serius dalam dunia penerbangan, yakni kelelahan pilot dan kecanduan auto-pilot. "Pilot menggunakan auto-pilot untuk sebagian besar penerbangan, tapi dalam beberapa kasus ketika mereka harus menerbangkan sendiri pesawat itu, mereka tidak punya cukup pengalaman," terangnya.
Baca juga: Tuai Pujian, Pilot Emirates yang Crash Landing Punya 7 Ribu Jam Terbang
(nvc/trw)











































