Donald Trump Usir Bayi Menangis yang Ganggu Pidatonya

Pemilihan Presiden AS

Donald Trump Usir Bayi Menangis yang Ganggu Pidatonya

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 03 Agu 2016 12:09 WIB
Donald Trump (REUTERS/Eric Thayer)
Virginia - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump mengusir seorang bayi yang menangis di tengah kampanyenya yang digelar di Virginia. Insiden ini terjadi saat Trump sedang menyampaikan pidatonya dalam kampanye itu.

"Jangan khawatir soal bayi itu -- saya suka bayi," ucap Trump kepada ibunda bayi yang menangis di tengah pidatonya, seperti dilansir PressTV, Selasa (3/8/2016). Kampanye itu digelar di Loudon County, Virginia pada Selasa (2/8) waktu setempat.

"Saya suka bayi. Saya mendengar bayi itu menangis, saya menyukainya. Sungguh bayi yang cantik. Jangan khawatir, jangan khawatir. Sang ibu berlarian, jangan khawatir soal itu, Anda tahu? Bayi itu muda dan cantik dan sehat dan itulah yang kita inginkan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Obama ke Petinggi Partai Republik: Mengapa Anda Masih Mendukung Trump?

Namun ketika tangis bayi itu tak kunjung berhenti dan makin mengganggu pidatonya, Trump pun marah dan meminta bayi itu dibawa keluar dari lokasi kampanye. "Sebenarnya saya hanya bercanda -- Anda bisa membawa bayi itu keluar dari sini," ujar Trump dengan serius.

"Tidak apa-apa, jangan khawatir. Saya pikir dia (ibunda bayi itu) mempercayai saya bahwa saya suka mendengar bayi menangis saat saya sedang berbicara. Itu tidak apa-apa. Orang terkadang tidak memahami. Itu tidak apa-apa," tutur pengusaha real estate asal New York ini.

Insiden bayi menangis ini terjadi setelah belasan demonstran mengganggu kampanye Trump dengan meneriakkan 'Hillary' sebagai bentuk dukungan untuk capres Partai Demokrat Hillary Clinton, yang merupakan rival Trump. Sambil memegang spanduk dan poster, beberapa demonstran mengenakan kaos bertuliskan 'Islam berarti damai'.

Baca juga: Sebagian Anggota Partai Republik Tarik Dukungan dari Trump

Unjuk rasa memang kerap mewarnai kampanye Trump yang dianggap kontroversial dalam melontarkan komentar. Salah satunya seruan melarang warga muslim masuk AS, dan seruan membangun tembok di antara perbatasan AS dengan Meksiko demi menghentikan arus imigran ilegal.

Baru-baru ini, Trump menuai kontroversi dengan mengejek keluarga tentara muslim AS yang gugur dalam perang Irak. Ejekan itu menuai kecaman banyak pihak, termasuk Presiden Barack Obama dan para petinggi Partai Republik.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads