Dubes Nadjib: Tak Mungkin Bahasa Indonesia Tak Diajarkan Lagi di Australia

Jelajah Australia 2016

Dubes Nadjib: Tak Mungkin Bahasa Indonesia Tak Diajarkan Lagi di Australia

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Selasa, 02 Agu 2016 18:25 WIB
Foto: Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema beserta istri di kantornya, KBRI Canberra Australia (Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Canberra - Peminat studi bahasa Indonesia di Australia terus menurun selama beberapa tahun terakhir. Namun diyakini, pengajaran Bahasa Indonesia tidak akan pernah hilang di Australia.

"Tidak mungkin Bahasa Indonesia tidak diajarkan lagi di Australia, karena peminatnya masih tetap banyak, walaupun tidak sebanyak dahulu," kata Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema dengan nada optimis.

Hal itu dikatakan Nadjib saat ditemui detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Nadjib menjelaskan, memang saat ini mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah tidak lagi menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Namun, jumlah sekolah di Australia yang masih mengajarkan Bahasa Indonesia jumlahnya masih banyak.

"Di New South Wales saja sudah lebih 2.000 sekolah yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Dulu early 80's hampir seluruh sekolah wajib, sekarang kan pilihan," jelasnya.

Bahasa Indonesia, menurut Nadjib sangat diperlukan oleh warga Australia. Para politisi di negeri kanguru itu saat ini juga sudah banyak yang bisa berbicara Bahasa Indonesia, meskipun hanya ucapan yang sangat mendasar saja. Tapi tak jarang juga politisi yang sangat fasih berbahasa Indonesia.

Pemahaman Bahasa Indonesia akan meminimalisir mispersepsi antara kedua negara. Karena menurut Nadjib, bahasa adalah jembatan komunikasi yang sangat efektif untuk menimbulkan rasa saling mengerti.

"Kadang ketidaktahuan kita mengenai budaya tetangga kita itu yang menghambat untuk bekerjasama. Saya mengundang businessman, tapi banyak yang memakai konsultan dari luar negeri, untuk berusaha di Indonesia. Demikian juga orang Indonesia masih pakai konsultan dari negara lain untuk bisa masuk ke sini. Sekarang dengan sudah saling pengertian begini, ayuklah bareng-bareng," tuturnya.

KBRI Canberra sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengajarkan bahasa Indonesia di benua kanguru itu, yakni mengadakan program balai bahasa yang didukung Kemendikbud, dengan menyebarkan pengajar Bahasa Indonesia ke seluruh negara bagian di Australia, baik mendatangkan guru dari Indonesia atau melibatkan WNI yang sedang bermukim lama di Australia.

Baca terus fokus "Jelajah Australia 2016" dan ikuti Hidden Quiz-nya! (Hbb/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads