Tampilkan Foto Bugil Melania Trump, New York Post Dikecam Publik

New York - Media Amerika Serikat (AS), New York Post, menampilkan foto telanjang calon Ibu Negara Melania Trump di halaman depannya. New York Post memicu kritikan di media sosial dan dituding menyebarkan kebencian terhadap wanita.

Ini merupakan hari kedua, secara berturut-turut, tabloid New York Post menampilkan foto bugil istri capres Partai Republik Donald Trump di halaman depan. Foto-foto bugil itu berasal dari masa-masa muda Melania ketika masih aktif menjadi model.

"Menage a Trump," tulis New York Post pada halaman depannya yang juga menuliskan 'foto eksklusif' seperti dilansir AFP, Senin (1/8/2016).

Baca juga: Heboh Pidato Melania Trump Mirip Michelle Obama karena Tweet Jurnalis AS

Foto yang ditampilkan New York Post pada halaman depannya untuk edisi Senin (1/8) menunjukkan Melania muda dalam keadaan telanjang, tengah dipeluk oleh seorang model wanita lainnya yang juga telanjang. Keduanya berpose sambil berbaring di atas ranjang. Bagian intim Melania ditutupi gambar bintang.

Sedangkan pada edisi Minggu (31/7), New York Post menampilkan foto bugil Melania dengan judul 'The Ogle Office'.

Tim kampanye Trump tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan foto itu. Salah satu penasihat Trump, Jason Miller, menuturkan kepada CNN bahwa "Tidak perlu malu dengan foto-foto itu -- dia (Melania) wanita yang cantik."

Baca juga: Pidato Melania Mirip Michelle Obama, Staf Trump Mengaku Salah dan Minta Maaf

Kedua foto bugil Melania itu diambil tahun 1995 lalu, ketika wanita kelahiran Slovenia ini masih berusia 25 tahun dan masih aktif menjadi model, serta belum bertemu Trump. Melania bertemu Trump tahun 1998 dan menjadi istri Trump tahun 2005. Foto-foto itu dipublikasikan oleh majalah Max, majalah pria dewasa di Prancis yang kini sudah tidak terbit lagi.

Tidak diketahui pasti maksud New York Post merilis foto-foto bugil Melania ini. Padahal pada pertengahan April 2016, New York Post menyatakan dukungan pada Trump untuk menjadi Presiden AS, dengan menyebutnya sebagai 'bintang super yang potensial dengan janji besar, tapi melakukan kesalahan pendatang baru'.

Reaksi beragam, termasuk bernada keras, muncul dari Twitter. "Sungguh memalukan #NewYorkPost karena berusaha mempermalukan Melania Trump. AS tidak memerlukan lagi masukan zaman purba untuk pemilu yang sudah memalukan ini," sebut salah satu pengguna Twitter.

"Saya terkejut dan marah (foto depan). Itu bentuk kebencian terhadap wanita," sebut pengguna Twitter lainnya.

(nvc/nrl)