Diberitakan CNN, Minggu (31/7/2016), rencananya salah seorang pelaku bernama Adel Kermiche akan dimakamkan di Prancis. Dia adalah salah satu dari dua pelaku teror di gereja Saint-Etienne-du-Rouvray, lalu membunuh pastur Jacques Hamel (86) dengan cara keji.
Presiden komunitas Muslim dan budaya di Prancis, Mohammed Karabila, mengatakan dia dan para imam setempat tidak akan terlibat dalam pemakaman untuk pemuda tersebut. Si pelaku teror Kermiche sebelumnya sudah menyatakan diri berbaiat kepada ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2015, Kermiche berusaha kembali untuk masuk ke wilayah Suriah, kali ini dengan kartu identitas sepupunya. Dia pertama pergi ke Swiss dan melanjutkan perjalanan ke Turki. Namun lagi-lagi dia gagal, karena dihentikan otoritas Turki dan dipulangkan.
Kermiche diterbangkan kembali ke Swiss dan kemudian ke Prancis, setelah surat perintah penangkapan dirilis otoritas Prancis. Kermiche pun ditahan otoritas setempat hingga Maret 2016, sebelum akhirnya bebas karena gugatan banding jaksa Paris ditolak pengadilan.
Sejak saat itu, Kermiche dipaksa memakai penanda elektronik agar polisi bisa melacak keberadaannya setiap saat. Otoritas setempat hanya mengizinkan Kermiche keluar rumahnya selama beberapa jam setiap harinya. (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini