"Kita punya pandangan jelas akan apa yang dihadapi negara kita. Tapi kita tidak takut," ujar Hillary dalam pidatonya saat menerima nominasi kepresidenan untuk pemilihan presiden AS yang akan digelar November mendatang.
Ini merupakan pidato terbesar Hillary dalam lebih dari 25 tahun karirnya di depan publik. Seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (29/7/2016). Hillary pun menyerang calon presiden dari partai Republik, Donald Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hillary pun menyebut Trump sebagai orang yang mudah berubah pikiran. "Orang yang bisa Anda umpan dengan sebuah tweet bukanlah orang yang bisa kita percaya dengan senjata nuklir," kata wanita berumur 68 tahun itu.
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama tampil berpidato pada malam ketiga Konvensi Nasional Partai Demokrat. Meminta pemilih mendukung Hillary, Obama menyebut mantan Ibu Negara AS itu, jauh lebih layak dan mumpuni menjadi Presiden AS.
"Tidak akan pernah ada pria maupun wanita, bukan saya, bukan juga Bill (Clinton - suami Hillary) -- tidak ada seorangpun yang lebih layak daripada Hillary Clinton untuk menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat," tegas Obama yang disambut sorakan hadirin.
Hillary dikenal publik sebagai Ibu Negara AS saat suaminya Bill Clinton menjabat Presiden AS selama dua periode, yakni pada 1993-2001. Kemudian Hillary dikenal sebagai Senator AS untuk New York dan juga menjadi Menteri Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.
Tak lama lagi, jika Hillary memenangkan pemilihan presiden pada November mendatang, dirinya akan dikenal sebagai wanita pertama yang menjabat Presiden AS, untuk pertama kalinya dalam sejarah AS yang berdiri selama 240 tahun ini. (ita/ita)











































