Area pencarian di perairan selatan Samudera Hindia akan selesai disisir dalam beberapa minggu ke depan. Menteri Transportasi dari ketiga negara itu, menyampaikan pengumuman ini usai menggelar perundingan membahas masa depan pencarian bawah laut untuk mencari pesawat penumpang yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu.
"Dengan kurang dari 10 ribu kilometer persegi dari area pencarian prioritas tinggi yang masih harus disisir, para menteri mengakui bahwa, meskipun upaya terbaik dikerahkan oleh semua pihak yang terlibat, kemungkinan menemukan pesawat mulai memudar," demikian pernyataan gabungan otoritas Malaysia, Australia dan China usai rapat di Putrajaya, Malaysia, seperti dilansir AFP, Jumat (22/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tim Pencari MH370: Pencarian Selama 2 Tahun Dilakukan di Tempat yang Salah
"Penangguhan ini bukan berarti penghentian pencarian. Para menteri menekankan bahwa aspirasi untuk mencari lokasi MH370 tidak akan diabaikan," tegas pernyataan gabungan itu.
Rapat itu dihadiri oleh Menteri Transportasi Malaysia Liow Tion Lai, Menteri Transportasi Australia Darren Chester dan Menteri Transportasi China Yang Chuantang.
Penggunaan istilah 'penangguhan' dianggap sebagai akhir bagi keluarga korban MH370, yang selama ini mendesak ditingkatkannya pencarian dan agar otoritas terkait tidak menghentikan pencarian MH370. Pengumuman ini disampaikan usai otoritas terkait menyatakan pencarian MH370 selama 2 tahun terakhir dilakukan di lokasi yang salah.
Pesawat jenis Boeing 777 itu menghilang saat mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing, dengan membawa 239 penumpang dan awak. Hilangnya MH370 tercatat sebagai misteri penerbangan terbesar dalam sejarah penerbangan dunia. Dengan dipimpin Australia, operasi pencarian dilakukan di area perairan seluas 120 ribu kilometer persegi di perairan terpencil Samudera Hindia, yang diyakini sebagai lokasi jatuhnya pesawat.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini