Kolonel Ali Yazici merupakan satu di antara 6 ribu orang yang ditahan dalam operasi penangkapan besar-besaran sejak upaya kudeta pada Jumat, 15 Juli waktu setempat. Dia berada di ibukota Ankara saat kudeta terjadi.
Belum diketahui apa peran yang dituduhkan kepada Yazici terkait kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan. Kolonel tersebut baru mulai bekerja untuk Erdogan pada Agustus 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para tersangka dituduh menjadi anggota sebuah organisasi teroris bersenjata dan mencoba menggulingkan pemerintahan republik Turki dengan menggunakan kekuatan dan kekerasan," demikian diberitakan media Hurriyet Daily News seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (18/7/2016).
Erdogan menuding bekas sekutunya yang kini tinggal di Amerika Serikat, ulama ternama Fethullah Gulen, sebagai dalang di balik kudeta tersebut. Gulen dituding menyusun 'struktur paralel' dalam tubuh pengadilan, kepolisian, militer dan media demi melancarkan kudeta tersebut pada Jumat (15/7) malam.
Dalam pernyataannya, Erdogan menyebut 'kelompok teror' yang dipimpin Gulen telah merusak tubuh militer Turki. Sebagian besar personel militer Turki dari berbagai pangkat yang terindikasi mendukung kudeta itu telah ditangkap. Gulen sendiri telah menyangkal tudingan itu dan balik menuding Erdogan mendalangi percobaan kudeta itu.
(ita/ita)











































