Suara Terakhir Seleb Medsos Baloch Tentang Hak Perempuan di Pakistan

Suara Terakhir Seleb Medsos Baloch Tentang Hak Perempuan di Pakistan

Rachmadin Ismail - detikNews
Minggu, 17 Jul 2016 16:07 WIB
Baloch (Foto: BBC World)
Karachi - Sensasi media sosial Qandeel Baloch tak hanya soal penampilan vulgar dan seksi. Dia juga kerap menyuarakan hak-hak perempuan dan perlakuan diskriminatif di Pakistan.

Kicauan Baloch dan statusnya di media sosial memang kerap menjadi sorotan. Gara-gara aktivitasnya itu juga, dia akhirnya dibunuh oleh saudara kandung laki-lakinya sendiri, Waseem Azeem, setelah sempat diancam beberapa kali.

Baloch bersuara lantang soal hak perempuan bukan tanpa alasan. Masa lalunya, seperti diceritakan pada media di India, penuh dengan lika-liku. Dia pernah dinikahkan pada usia 17 tahun dengan seorang pria bernama Ashiq Hussain. Pernikahan itu sempat tak diakui karena bagi Baloch, dia tak pernah mencintai lelaki tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dinikahkan pada seorang pria yang tak berpendidikan. Kekerasan yang saya alami. Semua terjadi di sini, di desa, ini terjad pada saya," terang Baloch kepada images.down.com beberapa waktu lalu.

Saat itu, dia akhirnya memutuskan untuk berontak. Dia ingin berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri. Sejak itu, dia tak pernah menerima pria itu sebagai suaminya. Bahkan dia menyebut Hussain seperti 'binatang'.

Pernikahan itu akhirnya cuma berumur 1,5 tahun. Mereka dikaruniai satu orang anak. "Kalau tidak ada anak, mungkin saya hanya menghabiskan waktu satu bulan dengannya," papar Baloch ketika itu.

Di media sosial, Baloch memang sosok kontroversial. Dia mengkritik segala hal yang merendahkan hak perempuan. Dia juga kerap tampil seksi di media sosial sebagai salah satu cara perlawanan. Ini juga yang membuatnya banyak dikecam.

Meski begitu, sejumlah pernyataannya di media sosial kerap jadi bahan diskusi. Walau juga tak sedikit yang berujung ancaman.

"Sebagai wanita kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Sebagai wanita kita harus berjuang untuk satu sama lain.." demikian tulis Baloch di akun twitternya.







"Hidup telah mengajarkanku banyak hal di usia sangat muda. Perjalananku dari seorang gadis menuju seorang wanita yang bebas tidak mudah,"

"Saya akan berjuang mendapatkannya. Saya tak akan menyerah. Saya akan meraih tujuan saya. Dan tak ada yang dapat menghentikan saya,"

Pada Jumat (15/7) malam, Baloch dibunuh oleh saudara laki-lakinya sendiri. Baloch dicekik sampai meninggal dunia. Pelakunya yang belakangan tertangkap adalah Waseem Azeem. Dia menegaskan, tak menyesal membunuh saudari kandungnya, demi alasan kehormatan.

Dikutip dari BBC, kasus pembunuhan atas nama kehormatan yang dilakukan oleh saudara kandung terhadap adik atau kakak wanitanya sering terjadi di Pakistan. Laporan Komisi Hak Asasi Manusia Independen di Pakistan mencatat, pada tahun 2015 terjadi 1.100 kasus kematian perempuan di Pakistan. Korban dibunuh oleh kerabat yang percaya bahwa wanita itu telah menghancurkan martabat keluarga. (mad/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads