Dalam konferensi pers di ibukota Ankara seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/7/2016), Yildirim mengatakan, upaya kudeta ini merupakan "noda hitam" dalam demokrasi Turki. Selain menewaskan 161 orang, sebanyak 1.440 orang juga mengalami luka-luka dalam percobaan kudeta yang terjadi pada Jumat, 15 Juli malam waktu setempat.
Dikatakan PM Yildirim, ke-161 korban tewas tersebut tidak termasuk para tentara yang melakukan kudeta. Namun Yildirim tidak merinci lebih detail mengenai ke-161 korban jiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PM Yildirim menyalahkan upaya kudeta ini pada para pendukung ulama ternama Turki, Fethullah Gulen yang bermukim di Amerika Serikat. Oleh pemerintah Ankara, ulama berumur 75 tahun itu telah lama dituduh berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Fethullah Gulen adalah pemimpin sebuah organisasi teroris," cetus PM Yildirim. "Negara manapun yang berada di belakang dia, bukanlah teman Turki dan dalam perang serius dengan Turki," tegasnya. (ita/ita)











































