Demikian disampaikan kantor berita TASS yang mengutip seorang pejabat Kementerian Transportasi Rusia, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (16/7/2016).
Langkah serupa dilakukan maskapai Iran. Seluruh penerbangan dari Iran menuju Turki hari ini juga dihentikan sementara menyusul percobaan kudeta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan meninjau kembali situasi untuk melanjutkan penerbangan-penerbangan setelah kami mendapatkan informasi terbaru," tutur Fattahi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding ulama ternama Fethullah Gulen yang bermukim di Pennsylvania, AS sebagai dalang kudeta militer yang gagal ini. Namun tuduhan ini dibantah keras Gulen yang merupakan musuh Erdogan.
Ulama berumur 75 tahun itu, dulunya merupakan sekutu erat Erdogan. Namun keduanya berseteru dalam beberapa tahun terakhir seiring Erdogan mencurigai gerakan Hizmet yang dipimpin Gulen. Keberadaan gerakan tersebut belakangan ini menonjol di masyarakat Turki, termasuk media, kepolisian dan pengadilan.
(ita/ita)











































