Erdogan menyampaikan pesannya itu melalui saluran televisi resmi pemerintah TRT setelah sebelumnya dikuasai pasukan yang mencoba kudeta, namun berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah.
"Kita tidak akan memberi tempat bagi mereka (pelaku kudeta, red). Gerakan ini di luar garis komando. Saya adalah panglima tertinggi," ujar Erdogan dikutip detikcom dari Hurriyet, Sabtu (16/7/2016), seraya menyeru rakyatnya agar bersatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak bisa disebut kudeta. Ini adalah pemberontakan. Kita akan menghukum mereka dengan hukuman berat," ujar Yildirim.
Menteri Yustisi Bekir Bozdag juga mengatakan bahwa gerakan sebagian militer itu tidak akan berhasil. "Langkahi dulu mayat kami," tegas Bozdag.
Bozdag menyeru agar para prajurit tidak mematuhi para pelaku upaya kudeta, sambil menambahkan bahwa gerakan itu tidak atas perintah panglima. Bozdag juga menyampaikan terima kasih kepada semua partai politik yang kompak menolak upaya kudeta dan para penyiar yang mendukung demokrasi.
"Sebagai Kepala Staf, saya secara terbuka menolak upaya (kudeta) ini," demikian pernyataan Kepala Staf Angkatan Laut Turki Laksamana Bulent Bostanoglu.
Panglima Pasukan Khusus Jenderal Zekai Aksakalli bahkan menyebut para pelaku percobaan kudeta sebagai bandit. "Bandit-bandit itu tidak akan berhasil," tegas Aksakalli.
Dia menilai percobaan kudeta itu dilakukan oleh sekelompok kecil di tingkat pertama.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan semua langkah-langkah telah diambil bersama para prajurit yang loyal dalam garis komando," tandas Aksakalli. (es/tor)











































