Cameron mengajukan pengunduran diri kepada Ratu Elizabeth II setelah meninggalkan kantornya pada Rabu (13/7) malam. Pengunduran itu secara resmi diterima oleh ratu. Demikian dilansir kantor berita AFP, Kamis (14/7/2016).
"David Cameron menemui ratu malam ini dan mengajukan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri. Yang Mulia dengan senang menerimanya," kata Sekretaris Kerajaan dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu jam setelah Cameron meninggalkan Istana Buckingham, Ratu Elizabeth II mengundang Theresa May. Mereka mengadakan rapat singkat tentang pembentukan pemerintahan.
Sebuah gambar resmi dari Buckingham memperlihatkan May berlutut di hadapan ratu. Dalam konstitusi tak tertulis Inggris, kerajaan memiliki wewenang untuk meminta pemimpin partai mayoritas untuk membentuk pemerintahan.
Baca Juga: Theresa May akan Jadi PM Perempuan Inggris Kedua Setelah Margaret Thatcher
May yang menjabat Menteri Dalam Negeri Inggris sejak 2010 ini, memiliki banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Mulai dari membentuk pemerintahan baru, merundingkan perceraian Inggris dari Uni Eropa, mengurus perdagangan, perekonomian dan masalah imigran, hingga menyatukan partainya Partai Konservatif juga rakyat Inggris yang terpecah saat referendum Brexit.
Dalam pernyataan sebelumnya, May menjanjikan Inggris akan tetap sukses usai keluar Uni Eropa. May memiliki rencana menunjuk menteri khusus untuk menangani soal Brexit. Dia juga berjanji memperjuangkan hak perusahaan-perusahaan Inggris untuk tetap ikut perdagangan dalam pasar tunggal Uni Eropa.
(imk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini