Pengerahan tentara tambahan ini semakin memperdalam keterlibatan militer AS di Irak. Seperti dilansir AFP, Selasa (12/7/2016), dengan pengerahan tentara tambahan ini, berarti jumlah total personel militer AS di Irak kini menjadi lebih dari 4.600 tentara.
Pengumuman ini disampaikan selang dua minggu usai otoritas Irak merebut kembali pangkalan udara di Mosul bagian selatan. Mosul merupakan kota terbesar kedua di Irak yang dikuasai ISIS sejak Juni 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS juga menguasai sejumlah wilayah di Suriah, negara tetangga Irak. Namun, baru-baru ini ISIS dilaporkan mulai kehilangan sejumlah wilayah kekuasaannya, baik di Suriah maupun Irak.
"Saya senang untuk melaporkan bahwa kami sepakat agar AS meningkatkan upaya Irak mengisolasi dan menekan Mosul, dengan mengerahkan 560 tentara tambahan," ucap Carter di bandara Baghdad, usai menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Irak dan Menteri Pertahanan Irak.
"Dengan tentara AS tambahan yang kita sebutkan hari ini, kami akan membawa kemampuan unik dalam operasi koalisi dan memberikan dukungan kritis untuk pasukan Irak dalam momen penting pertempuran," imbuhnya.
Baca juga: 2 Pemimpin Senior ISIS Tewas dalam Serangan Udara di Mosul Irak
Presiden Barack Obama telah mengakhiri perang Irak selama 9 tahun dengan menarik seluruh tentara AS. Namun beberapa waktu terakhir, AS kembali terseret dalam konflik di Irak yang dipicu ISIS.
Meskipun kebanyakan tentara AS di Irak memiliki peran non-combat atau tidak bertempur langsung, beberapa terlibat langsung melawan ISIS dan sedikitnya tiga personel militer AS tewas di tangan ISIS.
"Tentara tambahan ini akan memberikan berbagai dukungan untuk pasukan militer Irak, termasuk infrastruktur dan kemampuan logistik di pangkalan udara dekat Qayyarah," demikian pernyataan Pentagon.
Baca juga: Irak Dapat Pinjaman dari AS untuk Perangi ISIS
Pada Sabtu (9/7), Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan militer Irak berhasil merebut pangkalan udara Qayyarah yang dikuasai ISIS sejak Juni 2014. Qayyarah yang berjarak 60 kilometer sebelah selatan Mosul itu, dinyatakan akan menjadi pangkalan penting bagi perjuangan Irak merebut Mosul dari ISIS.
(nvc/nrl)











































