Disampaikan Kementerian Urusan Sipil, seperti dilansir Reuters, Senin (11/7/2016), sebagian besar korban tewas berasal dari Provinsi Fujian, wilayah China bagian tenggara, yang merupakan area pertama yang diterjang topan Nepartak.
Topan memicu banjir (REUTERS/Stringer) |
Kementerian Urusan Sipil juga menyebut, topan ini memicu kerugian ekonomi total senilai 900 juta Yuan atau setara Rp 1,7 triliun dengan 16 ribu hektar lahan hancur dan lebih dari 900 rumah rusak akibat topan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusakan akibat topan Nepartak (REUTERS/Stringer) |
Kendati demikian, topan ini masih memicu kekacauan di China. Hingga Minggu (10/7) malam, seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, lebih dari 200 ribu warga dari 10 kota terpaksa dievakuasi. Sedangkan aliran listrik untuk ratusan ribu warga di Fujian terputus. Lima bandara setempat terpaksa ditutup dan ratusan jadwal kereta cepat dibatalkan akibat topan ini.
Di Taiwan, topan ini menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai lebih dari 300 orang. Sedikitnya 15 ribu orang di Taiwan dievakuasi akibat topan ini.
Baca juga: Topan Super Nepartak Dekati China, Nyaris 500 Ribu Warga Dievakuasi
(nvc/nwk)












































Topan memicu banjir (REUTERS/Stringer)
Kerusakan akibat topan Nepartak (REUTERS/Stringer)