Dua perempuan ini mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan terakhir di internal Partai Konservatif. May memperoleh 199 suara sementara Leadsom mengekor dengan 84 suara. Demikian dilansir Reuters, Jumat (8/7/2016).
Salah satu pesaing yaitu Menteri Kehakiman Michael Gove tereliminasi setelah hanya mendapat 46 suara. Kini, sekitar 150.000 pemilik suara di Partai Konservatif akan memilih antara May atau Leadsom untuk menjadi PM Inggris perempuan pertama setelah Margaret Thatcher.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilihan ini akan menunjukkan bahwa Partai Konservatif bisa berjalan bersama, dan di bawah kepemimpinan saya, hal itu akan terjadi," kata May kepada para pendukungnya.
Hingga beberapa pekan lalu, Leadsom tidak banyak dikenal oleh penduduk Inggris. Namun, sebagai salah satu suara yang vokal di kampanye Brexit, dia akhirnya menjadi salah satu penantang yang diperhitungkan.
Perdana menteri baru akan bertanggungjawab memimpin perundingan Inggris keluar dari blok 28 negara itu, serta memimpin Inggris yang terimbas reaksi pasar global akibat referendum Brexit. (imk/kha)