Para pejabat AS mengatakan seperti dikutip kantor berita Reuters, Kamis (30/6/2016), setidaknya 250 tersangka militan ISIS tewas dalam serangan udara pada Rabu, 29 Juni waktu setempat. Serangan udara tersebut juga menghancurkan setidaknya 40 kendaraan milik ISIS.
Jika angka yang disampaikan para pejabat AS tersebut terkonfirmasi, maka serangan udara tersebut akan menjadi serangan paling mematikan terhadap kelompok ISIS. Menurut para pejabat AS itu, angka korban jiwa tersebut berdasarkan perkiraan awal dan masih bisa berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS juga telah kehilangan kendali atas banyak wilayah-wilayah lainnya di Irak dan Suriah. Namun meski begitu, hal tersebut tidak lantas menghilangkan niat dan kemampuan ISIS untuk terus melancarkan serangan.
"Saya pikir, kita telah membuat sejumlah kemajuan besar, beserta mitra-mitra koalisi kita, di Suriah dan Irak, tempat sebagian besar anggota ISIS bermukim sekarang," kata John Brennan, Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat, CIA.
"Namun kemampuan ISIS untuk terus menyebarkan narasinya, serta menghasut dan melakukan serangan-serangan -- saya pikir kita masih butuh waktu sebelum kita bisa mengatakan bahwa kita telah membuat kemajuan signifikan terhadap mereka," imbuhnya. (ita/ita)











































