Kebakaran Hutan di California Tewaskan 2 Orang, Hanguskan 100 Rumah

California - Kebakaran hutan besar-besaran di California, Amerika Serikat (AS) merenggut dua nyawa. Sedikitnya 100 bangunan hangus terbakar dalam insiden yang disebut salah satu terparah sepanjang musim panas di California ini.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/6/2016), kebakaran yang dijuluki 'Erskine Fire' ini mulai muncul pada Kamis (23/6) sore di kaki bukit Kern County. Terus berlanjut hingga Jumat (24/6) waktu setempat, kebakaran ini telah melalap lebih dari 12.140 hektare lahan.

Kebakaran ini membuat tiga petugas pemadam kebakaran dilarikan ke rumah sakit, karena terlalu banyak menghirup asap. Ratusan warga terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing karena api terus meluas. Gubernur California, Jerry Brown, telah menetapkan situasi darurat untuk Kern County.

"Telah terjadi evakuasi besar-besaran, petugas mendatangi pintu ke pintu meminta warga mengungsi dari rumah mereka karena sangat berbahaya," ucap Sheriff Kern County, Donny Youngblood, kepada wartawan setempat.

Kebakaran hutan di California meluas ke rumah warga (REUTERS/Noah Berger)

Lebih lanjut, Youngblood menyebut dua orang dipastikan tewas akibat kebakaran ini. Diperkirakan, jumlah korban tewas bisa bertambah mengingat otoritas setempat mulai menyisir lokasi untuk mencari korban lainnya.

"Kami akan mendatangi kembali puing kebakaran dengan membawa anjing pelacak. Kami tidak tahu apakah ada korban lain yang tidak berhasil lolos dari kebakaran," imbuhnya.

Meluasnya kebakaran ini diduga dipicu oleh suhu udara yang tinggi dan banyaknya semak belukar yang kering akibat kekeringan California selama 5 tahun terakhir. Sekitar 800 petugas pemadam dikerahkan untuk memadamkan api yang bergerak cukup cepat di tebing terjal.

Kapten dinas pemadam kebakaran Kern County menyatakan, kebakaran ini telah menghanguskan 100 bangunan termasuk rumah, gedung dan garasi. Sebanyak 1.500 bangunan lainnya terancam hancur akibat kebakaran ini.

Petugas pemadam berusaha memadamkan api yang menghanguskan rumah warga (REUTERS/Noah Berger)

(nvc/trw)