Dalam polemik Brexit, PM Cameron berada di kubu 'Remain' atau ingin Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Cameron menyerukan kepada rakyat Inggris untuk memilih tetap di Uni Eropa dan memperingatkan akan adanya kekacauan jika Inggris keluar dari Uni Eropa.
Meski berbagai polling sebelumnya menyebut kubu 'Remain' unggul dari kubu 'Leave', hasil pemungutan suara berkata lain. Prediksi tiga media besar Inggris, seperti BBC, SkyNews dan ITV News menyimpulkan Inggris keluar dari Uni Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016), hasil itu dirayakan oleh pendukung kubu 'Leave' termasuk Nigel Farage, Ketua Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP), yang juga penggerak Brexit. Bahkan Farage menyebut tanggal 23 Juni, saat digelarnya referendum, sebagai hari kemerdekaan Inggris.
Saat ditanya apakah PM Cameron harus mengundurkan diri dari jabatannya, dengan hasil referendum menyatakan rakyat Inggris ingin keluar dari Uni Eropa, Farage menjawab: "Segera."
Begitu hasil akhir referendum diumumkan, PM Cameron harus melaporkannya secara resmi kepada mitra-mitranya di kawasan Eropa dalam waktu beberapa hari ke depan. PM Cameron juga harus menghadapi perundingan dengan otoritas Uni Eropa, membahas keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Sebelumnya, tokoh Partai Konservatif, partai yang menaungi PM Cameron, Boris Johnson menyerukan agar PM Cameron tidak mengundurkan diri apapun hasil referendum Uni Eropa.
Baca juga: Apapun Hasil Voting Brexit, PM Inggris Diminta Tak Mengundurkan Diri
(nvc/ita)











































