Dalam pernyataannya di Trump SoHo, hotel bintang lima miliknya di Manhattan, New York, seperti dilansir AFP, Kamis (23/6/2016), Trump menyebut Hillary tidak pantas menjadi presiden AS. Trump juga mengkritik berbagai rekam jejak Hillary dalam isu perdagangan, kebijakan luar negeri, HAM dan imigrasi.
"Hillary Clinton mungkin adalah orang paling korup yang mencalonkan diri menjadi presiden," ucap Trump di hadapan pendukungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump menyebut, pertaruhan saat pemilu November mendatang akan sangat tinggi, antara dirinya dengan Hillary. Trump bahkan menyebut dirinya sebagai pemikir yang inovatif, yang mampu menyelesaikan masalah dan melindungi para pemilih dari sistem perekonomian dan politik yang penuh kecurangan.
"Pembohong kelas dunia yang memanfaatkan politik untuk keuntungan pribadi dan pencurian," cetus Trump mengenai Hillary, yang juga disebutnya tidak layak menjadi presiden wanita pertama AS.
"Dia (Hillary) memimpin Departemen Luar Negeri seperti hedge fund (semacam investasi) miliknya -- membantu rezim-rezim represif dan banyak lainnya, demi uang," sebut Trump soal aktivitas Hillary semasa menjabat Menteri Luar Negeri AS pada pemerintahan periode pertama Presiden Barack Obama.
Baca juga: Donald Trump Pecat Manajer Kampanye
Menurut Trump, kebijakan luar negeri Hillary yang memalukan telah membuat AS kehilangan ribuan nyawa dan triliunan dolar, merujuk pada dukungan Hillary atas invasi AS ke Afghanistan dan Irak.
"Dalam waktu 4 tahun, Menteri Clinton berhasil seorang diri mendestabilisasi seluruh kawasan Timur Tengah," tudingnya, sembari menyebut kemunculan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dipicu oleh keputusan Hillary.
Terakhir, Trump mengklaim bahwa Hillary dan suaminya, mantan presiden AS Bill Clinton, meraup US$ 153 juta dengan menjadi pembicara di hadapan pelobi, pemerintahan asing dan CEO dunia sejak tahun 2001. Trump juga mengklaim Clinton Foundation telah mengambil keuntungan jutaan dolar dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, yang menganiaya wanita dan anggota komunitas LGBT.
(nvc/ita)











































