"Puluhan orang lainnya terluka, beberapa di antaranya kritis," demikian disampaikan kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/6/2016).
Kota Raqa merupakan ibukota de facto kelompok ISIS. Observatory menyatakan, belum diketahui siapa yang melancarkam serangan udara pada Selasa, 21 Juni waktu setempat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disampaikan Observatory, serangan-serangan udara kembali dilancarkan ke kota tersebut pada Rabu ini. Salah satunya mengenai balai kota setempat. Menurut Observatory, serangan udara ini tampaknya dilakukan oleh koalisi AS. Saat ini diperkirakan ada sekitar 300 ribu orang yang masih tinggal di kota Raqa.
Para aktivis menuding ISIS menghalang-halangi warga sipil untuk meninggalkan kota tersebut. Tujuannya agar warga sipil bisa digunakan ISIS sebagai tameng manusia dalam menghadapi serangan-serangan udara. (ita/ita)