Agen Secret Service Beberkan Affair Bill Clinton dengan Putri Mantan Wapres

Washington - Seorang mantan agen Secret Service menyebut mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton juga pernah berselingkuh dengan putri mantan Wakil Presiden AS Walter Mondale, selain dengan Monica Lewinsky. Hubungan terlarang ini diketahui oleh istrinya, Hillary Clinton.

Walter Mondale menjabat di bawah kepemimpinan Presiden AS ke-42 Jimmy Carter pada tahun 1977-1981 silam. Seperti dilaporkan media AS, New York Post dan dilansir news.com.au, Senin (20/6/2016), informasi ini dibuka oleh mantan agen Secret Service bernama Gary J Byrne yang bertugas mengawal Ruang Oval Gedung Putih selama Bill Clinton menjabat.

Melalui buku barunya berjudul 'Crisis of Character: A White House Secret Service Officer Discloses His Firsthand Experience With Hillary, Bill, and How They Operate' yang akan dirilis pada 28 Juni mendatang, Byrne menggambarkan Clinton sebagai tukang selingkuh dan Hillary sebagai istri kejam dan tak stabil.

Buku ini muncul di tengah gencarnya kampanye Hillary yang kini menjadi calon presiden Partai Demokrat untuk pemilu November mendatang. Dalam buku itu, Byrne menyebut, dirinya pernah memergoki Clinton bermesraan dengan Eleanor Mondale, putri Walter Mondale, yang juga pernah menjadi jurnalis televisi.

"Di hadapan kami, ada penyiar E! Network, Eleanor Mondale ... dan Presiden Clinton dalam posisi mencurigakan, sedang berciuman di atas meja Map Room," tulis Byrne soal affair yang disebutnya terjadi mendekati Natal saat itu.

Eleanor telah meninggal dunia pada tahun 2011 lalu, setelah menderita kanker otak di usia 51 tahun. Semasa hidup, Eleanor menyebut dirinya dan Clinton hanya sebatas teman. Di sisi lain, pengungkapan Byrne ini berpotensi kuat mengguncang pencapresan Hillary yang tinggal selangkah lagi menuju konvensi partai pada Juli mendatang.

Ditambah dalam bukunya, Byrne menyebut Hillary sebagai sosok pemarah, meledak-ledak dan bahkan ringan tangan. Byrne menyebut, Hillary tahu benar soal perselingkuhan suaminya. Bahkan menurut Byrne, kalangan Secret Service pernah membahas potensi kekerasan dalam rumah tangga antara Clinton dengan istrinya. Byrne bahkan mengaku khawatir soal cara melindungi sang presiden dari istrinya yang kasar.

"Nyonya Clinton bukan main, mengatur dirinya dan seluruh rincian kecil pemerintahan secara serius. Citranya merupakan satu-satunya hal yang diperhatikan. Dia seorang pemimpin palsu, banyak bicara, kurang bertindak, tapi dalam posisi berkuasa sepenuhnya sebagai Ibu Negara," sebut Byrne.

Belum ada tanggapan dari keluarga Clinton soal pembeberan Byrne ini.

(nvc/ita)