"Kita mungkin harus memeriksa, dengan hormat, masjid-masjid dan kita harus memeriksa tempat-tempat lainnya karena ini masalah yang jika kita tidak menyelesaikannya, maka akan melahap negara kita hidup-hidup," tutur Trump dalam kampanyenya di Atlanta pada Rabu (15/6) seperti dilansir CBS News, Kamis (16/6/2016).
Hal itu disampaikan Trump setelah Omar Mateen, warga negara AS keturunan Afghanistan melakukan aksi penembakan brutal di kelab gay Pulse Club di Orlando pada Minggu, 12 Juni waktu setempat. Sebanyak 49 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka dalam insiden mengerikan itu. Pelaku sempat menyatakan sumpah setia pada kelompok teroris ISIS atas aksinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ayal, Trump pun menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden AS Barack Obama dan calon presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton. Sejumlah politikus partai Republik juga mengecam pernyataan Trump tersebut. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini