Dibayangi Ancaman China, Obama Tetap Bertemu Dalai Lama

Dibayangi Ancaman China, Obama Tetap Bertemu Dalai Lama

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 16 Jun 2016 09:59 WIB
Barack Obama (Foto: GettyImages)
Washington, - Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama di Gedung Putih. Pertemuan tetap digelar meski menuai protes dari pemerintah China yang bahkan mengancam, pertemuan itu akan merusak hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan tertutup ini berlangsung di kediaman Gedung Putih, bukan di Oval Office, tempat presiden AS biasanya menemui para pemimpin dunia. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menyatakan, pemilihan kediaman sebagai tempat pertemuan menunjukkan "sifat pribadi pertemuan mereka."

Ini merupakan pertemuan Obama yang keempat dengan Dalai Lama di Gedung Putih dalam delapan tahun terakhir. Dikatakan Earnest, dalam pertemuan tersebut Obama berterima kasih kepada Dalai Lama atas ucapan dukacitanya untuk para korban penembakan brutal di kelab malam gay di Orlando, Florida. Obama juga menyampaikan pujian kepada Dalai Lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden menyampaikan apresiasinya atas ajaran dan keyakinan Dalai Lama dalam memelihara keagamaan unik, kultur dan tradisi linguistik Tibet," ujar Earnest seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (16/6/2016).

Namun ditegaskan Earnest, kebijakan AS yang menganggap Tibet sebagai bagian dari China, tidak berubah.

Sementara itu, dalam wawancara dengan Fox News, Dalai Lama mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya dan Obama berbicara mengenai situasi terkini di Tibet. Dalai Lama membantah dirinya menginginkan kemerdekaan dari China. Dikatakannya, Tibet tetap ingin menjadi bagian dari China selama "kami mendapatkan hak penuh atas perlindungan budaya kami, atau pengetahuan Buddha yang kaya, pengetahuan filosofi Buddha, hal-hal semacam itu."

Sebelumnya, pemerintah China menyampaikan protes keras kepada pemerintah Amerika Serikat terkait rencana pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dan Dalai Lama di Gedung Putih. Ditegaskan Beijing, pertemuan itu akan merusak hubungan China-AS.

Pemerintah China selama ini menganggap Dalai Lama sebagai separatis berbahaya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, pertemuan Obama dan pemimpin spiritual Tibet itu akan mendorong kekuatan separatis.

"Jika AS merencanakan pertemuan ini, itu akan mengirimkan sinyal keliru bagi kemerdekaan Tibet dan kekuatan separatis serta membahayakan kerja sama dan kepercayaan bersama China-AS," tegas Lu seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (15/6/2016).

Diimbuhkan Lu, setiap upaya untuk memanfaatkan isu Tibet dan mengganggu stabilitas, tak akan berhasil. Ditegaskan Lu, pemerintah China menentang keras rencana pertemuan Obama dan Dalai Lama.

Lu pun menyerukan, pemerintah AS harus memenuhi janjinya untuk mengakui bahwa Tibet merupakan bagian dari China dan menghentikan setiap dukungan bagi kemerdekaan Tibet. Menurut Lu, Dalai Lama bukan murni tokoh agama, melainkan politikus yang telah sejak lama menggunakan agama untuk melakukan aktivitas separatis dan anti-China. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads