Berbicara di hadapan pendukungnya di Pittsburgh, Pennsylvania, seperti dilansir AFP, Rabu (15/6/2016), Hillary menuding Trump sengaja mengesankan bahwa Obama bersimpati dengan teroris, melalui komentarnya soal penembakan brutal yang menewaskan 49 orang di kelab malam gay di Orlando, Florida.
"Tolong pikirkan sejenak. Bahkan saat politik terpecah, ini jauh dari yang seharusnya dikatakan oleh seseorang yang mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat," sebut Hillary.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang dikatakan Donald Trump sungguh memalukan. Itu sungguh tidak menghormati mereka yang tewas dan luka-luka (dalam penembakan Orlando) serta keluarga mereka. Dan juga ini menjadi bukti lain bahwa dia (Trump) secara temperamen tidak layak dan jelas tidak memenuhi syarat untuk menjadi panglima tertinggi," imbuhnya.
Hillary menyatakan, jabatan presiden AS merupakan pekerjaan yang membutuhkan respons yang bermartabat, kepala dingin dan tenang terhadap peristiwa seperti penembakan di Orlando pada Minggu (12/6) dini hari.
Sebelumnya, Trump mengkritik Obama terkait penembakan di Orlando tersebut. "AS dipimpin oleh seorang pria yang bukan cuma tidak tangguh, tapi juga tidak cerdas atau memikirkan hal lain di kepalanya," cetus Trump kepada media AS, Fox News, pada Senin (13/6).
Baca juga: Komentari Penembakan Orlando, Trump Tegaskan Lagi Larangan Muslim ke AS
"(Obama) Mengklaim mengenal musuh kita, dan malah dia memprioritaskan musuh kita dibandingkan sekutu kita, dan yang lebih penting, rakyat Amerika. Ketika saya menjadi presiden, saya akan selalu mengutamakan Amerika," sebut Trump dalam komentarnya pada Selasa (14/6), seperti dilansir Reuters.
Kritikan Hillary ini muncul nyaris bersamaan dengan kritikan Obama untuk Trump. Obama menyoroti seruan Trump soal larangan muslim masuk ke AS dan juga sindiran Trump soal penggunaan istilah 'terorisme Islam radikal'. Obama bahkan menyebut komentar dan kritikan Trump sebagai 'gonggongan'.
(nvc/ita)











































