Pendeta AS Puji Penembakan Massal di Kelab Gay Orlando

Pendeta AS Puji Penembakan Massal di Kelab Gay Orlando

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 15 Jun 2016 10:26 WIB
Foto: Omar Mateen via Myspace/Handout via REUTERS
California, - Seorang pendeta di California, Amerika Serikat menuai kecaman publik. Ini dikarenakan komentarnya yang memuji penembakan massal di kelab malam gay di Orlando, Florida sebagai sesuatu yang hebat.

"Hari ini orang-orang seperti berkata, tidakkah Anda bersedih karena 50 penyodomi tewas?" ujar pendeta Roger Jimenez di depan jemaatnya di gereja Verity Baptist Church di Sacramento, California seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/6/2016).

"Di sinilah masalahnya mengenai itu," imbuh Jimenez. "Itu sama halnya seperti menanyakan pada saya 'Hei, apakah Anda sedih karena 50 paedofil terbunuh hari ini?" tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hm, tidak, saya pikir itu hebat. Saya pikir itu membantu masyarakat. Kalian tahu, menurut saya Orlando, Florida sedikit lebih aman malam ini," kata pendeta tersebut dalam kebaktian di gerejanya pada Minggu, 12 Juni waktu setempat, atau beberapa jam setelah pembantaian di kelab gay Pulse di Orlando.

Komentar yang direkam dan videonya diposting di saluran YouTube gereja tersebut sebelum kemudian dihapus, menuai kecaman keras komunitas LGBT dan para pejabat setempat.

"Komentar kebencian yang dilontarkan seorang pendeta di Sacramento tidak mencerminkan nilai-nilai Kristen dan tak punya tempat di masyarakat kita," tegas Wali Kota Sacramento Kevin Johnson.

Sedikitnya 49 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka dalam teror penembakan di kelab malam khusus gay di Orlando. Pelakunya, Omar Mateen sempat menghubungi layanan darurat 911 sebelum melakukan aksi brutalnya untuk menyatakan sumpah setia pada sejumlah kelompok militan, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Mateen akhirnya tewas ditembak polisi usai melakukan penembakan dan penyanderaan selama 3 jam di kelab Pulse tersebut. Penyidik federal AS meyakini, Mateen diradikalisasi melalui internet dan tidak ada bukti yang menunjukkan Mateen mendapat instruksi maupun bantuan dari militan di luar negeri, terutama ISIS. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads