Seperti dilansir media lokal AS, cbslocal.com, Jumat (20/6/2016), salah satu warga setempat Takeisha Benedict dan sejumlah rekan kerjanya ikut berkumpul di pinggir jalan, tepat di depan kantornya yang terletak tak jauh dari Kentucky Center for African American Heritage di Muhammad Ali Boulevard.
Iring-iringan mobil jenazah yang terdiri atas 17 kendaraan akan melewati pusat komunitas warga kulit hitam di Kentucky tersebut. Warga tidak keberatan panas-panasan di bawah matahari demi menyaksikan sekilas peti jenazah Ali dari dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membuka diri dan mengizinkan kami menjadi bagian, sungguh kami apresiasi," imbuhnya.
Peti jenazah Muhammad Ali dimasukkan ke dalam mobil jenazah (REUTERS/Adrees Latif) |
Ketika iring-iringan melintas di depan mereka, warga sibuk mengambil foto dan juga meneriakkan nama Ali. Beberapa orang berkumpul di dekat rumah masa kecil Ali sambil membawa karangan bunga dan poster bertuliskan pesan mereka untuk almarhum.
"Anak-anak menyukainya, dia selalu menyerukan harapan di lingkungan ini. Bagi kaum muda di sini, dia adalah contoh," ucap Toya Johnson kepada AFP.
Iring-iringan kendaraan yang mengawal mobil jenazah tengah berkeliling ke sejumlah lokasi penting bagi mendiang Ali. Mulai dari rumah masa kecilnya, Muhammad Ali Center, kemudian Center for African-American Heritage, dan juga sepanjang Muhammad Ali Boulevard yang diberi nama sesuai namanya sejak tahun 1978 untuk menghormatinya.
Istri Ali, Lonnie, dua mantan istrinya dan sembilan anak Ali ada di dalam mobil iring-iringan tersebut. Diperkirakan iring-iringan akan melalui rute sepanjang 30 kilometer, selama 90 menit, sebelum akhirnya berakhir di Cave Hill Cemetery, yang menjadi lokasi pemakaman Ali. Upacara pemakaman Ali akan digelar secara tertutup bagi publik.
(nvc/fiq)












































Peti jenazah Muhammad Ali dimasukkan ke dalam mobil jenazah (REUTERS/Adrees Latif)