"Kepergian Muhammad Ali menimbulkan rasa kesunyian dan kesedihan bagi yang ditinggalkan. Namun kenangan terhadapnya meninggalkan beragam perasaan. Apabila Tuhan menginginkan dia untuk dekat denganNya, maka ini saatnya Ali kembali kepadaNya," ujar cendekiawan muslim Amerika, Shermane A Jackson, dalam pidato yang ditayangkan stasiun televisi Fox News, Kamis (9/6) malam waktu setempat atau Jumat (10/6/2016) waktu Indonesia.
Dia mengucapkan rasa belasungkawa terhadap anggota keluarga Ali serta seluruh penggemarnya di seluruh dunia, tak peduli dari berbagai suku bangsa, warna kulit serta agama. Karena semasa hidup Ali memang dikenal sebagai seseorang yang menjunjung tinggi kesetaraan bagi setiap manusia.
"Ali bukan hanya public figure, namun juga ayah, suami, dan saudara yang juga dihormati banyak orang di seluruh dunia. Kepergiannya menimbulkan rasa kehilangan yang dalam, bahkan bagi mereka yang tak terlalu mengenal sosoknya," kata Jackson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terakhir, saya ingin mengucapkan sesuatu untuk Ali. Ali, saya mencintaimu, telah mencintaimu dalam waktu lama dan akan terus mencintaimu untuk mengenang seluruh hal yang pernah dilakukan. Selamat tinggal pahlawanku, inspirasiku, dan saudaraku sesama muslim," tutupnya.
Setelah Jackson, pidato disampaikan oleh aktivis dan intelektual muslim AS Dalia Mogahed dan terakhir oleh seorang perempuan bernama Khadijah Sharif-Drinkard.
(rni/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini