Tokoh Muslim AS: Muhammad Ali Hadiah Bagi Umat Manusia yang Rindu Kesetaraan

Tokoh Muslim AS: Muhammad Ali Hadiah Bagi Umat Manusia yang Rindu Kesetaraan

Rini Friastuti - detikNews
Jumat, 10 Jun 2016 16:31 WIB
Foto: Para muslim dan muslimah, anak-anak hingga dewasa ikut salat jenazah Muhammad Ali (Reuters)
Louisville - Ribuan orang menghadiri salat jenazah petinju legendaris Muhammad Ali yang dilaksanakan di Freedom Hall, Kentucky Exposition Center, Louisville, Kentucky, AS. Usai salat, beberapa orang kerabat dan teman dekat pria bernama asli Classius Clay Jr memberikan pidato perpisahan.

"Kepergian Muhammad Ali menimbulkan rasa kesunyian dan kesedihan bagi yang ditinggalkan. Namun kenangan terhadapnya meninggalkan beragam perasaan. Apabila Tuhan menginginkan dia untuk dekat denganNya, maka ini saatnya Ali kembali kepadaNya," ujar cendekiawan muslim Amerika, Shermane A Jackson, dalam pidato yang ditayangkan stasiun televisi Fox News, Kamis (9/6) malam waktu setempat atau Jumat (10/6/2016) waktu Indonesia.

Dia mengucapkan rasa belasungkawa terhadap anggota keluarga Ali serta seluruh penggemarnya di seluruh dunia, tak peduli dari berbagai suku bangsa, warna kulit serta agama. Karena semasa hidup Ali memang dikenal sebagai seseorang yang menjunjung tinggi kesetaraan bagi setiap manusia.

"Ali bukan hanya public figure, namun juga ayah, suami, dan saudara yang juga dihormati banyak orang di seluruh dunia. Kepergiannya menimbulkan rasa kehilangan yang dalam, bahkan bagi mereka yang tak terlalu mengenal sosoknya," kata Jackson.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, Ali bukan hanya hadiah bagi keluarga, namun untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia yang rindu kebebasan dan kesetaraan. Ali juga merupakan milik Amerika yang telah diubahnya menjadi negara yang mampu menawarkan kebebasan dan kesetaraan bagi rakyatnya.

"Terakhir, saya ingin mengucapkan sesuatu untuk Ali. Ali, saya mencintaimu, telah mencintaimu dalam waktu lama dan akan terus mencintaimu untuk mengenang seluruh hal yang pernah dilakukan. Selamat tinggal pahlawanku, inspirasiku, dan saudaraku sesama muslim," tutupnya.

Setelah Jackson, pidato disampaikan oleh aktivis dan intelektual muslim AS Dalia Mogahed dan terakhir oleh seorang perempuan bernama Khadijah Sharif-Drinkard.

(rni/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads