Queen Protes Lagu 'We Are The Champion' Digunakan Trump Saat Kampanye

Queen Protes Lagu 'We Are The Champion' Digunakan Trump Saat Kampanye

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Jumat, 10 Jun 2016 06:53 WIB
Donald Trump Saat Kampanye di Buffalo, New York (Foto: REUTERS/Carlo Allegri)
London - Band rock Queen protes terhadap capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump. Protes dilayangkan gara-gara Trump menggunakan lagu mereka berjudul 'We Are The Champion' tanpa izin.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/6/2016), gitaris Queen, Brian May menyampaikan keberatannya. May menyebut pihaknya menerima banyak keluhan mengenai Trump yang menggunakan lagu 'We Are The Champion' dalam penampilannya di televisi AS pada Selasa (7/6).

"Kami tidak memberi izin untuk menggunakan lagu itu. Kami juga telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan penggunaan lagu ini tidak berlanjut," kata May.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

May menegaskan tidak pernah menyetujui lagu-lagu pembangkit semangat milik band asal Inggris ini untuk digunakan dalam kampanye. Lagu 'We Are The Champion' ditulis oleh vokalis Queen, Freddie Mercury pada tahun 1977 silam yang kerap digunakan untuk merayakan kemenangan dalam pesta olahraga.

"Musik kami berkisah tentang mewujudkan mimpi dan keyakinan kita sendiri untuk semua orang yang mendengarkan serta menikmatinya. Kami selalu menentang musik Queen digunakan sebagai alat kampanye politik," sambungnya.

Protes Queen menambah daftar panjang artis yang menolak lagunya digunakan untuk Trump sebagai alat kampanye. Sebelumnya juga band Rolling Stones, Neil Young, R.E.M dan Adele juga dikabarkan tidak mengizinkan penggunaan lagunya. (aws/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads