Dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/6/2016), gitaris Queen, Brian May menyampaikan keberatannya. May menyebut pihaknya menerima banyak keluhan mengenai Trump yang menggunakan lagu 'We Are The Champion' dalam penampilannya di televisi AS pada Selasa (7/6).
"Kami tidak memberi izin untuk menggunakan lagu itu. Kami juga telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan penggunaan lagu ini tidak berlanjut," kata May.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musik kami berkisah tentang mewujudkan mimpi dan keyakinan kita sendiri untuk semua orang yang mendengarkan serta menikmatinya. Kami selalu menentang musik Queen digunakan sebagai alat kampanye politik," sambungnya.
Protes Queen menambah daftar panjang artis yang menolak lagunya digunakan untuk Trump sebagai alat kampanye. Sebelumnya juga band Rolling Stones, Neil Young, R.E.M dan Adele juga dikabarkan tidak mengizinkan penggunaan lagunya. (aws/fdn)