"Delete Your Account," tulis Hillary dalam akun Twitter miliknya, @HillaryClinton, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Jumat (10/6/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obama just endorsed Crooked Hillary. He wants four more years of Obama--but nobody else does!" demikian tulis Trump pada Kamis (9/6).
Tentu saja perang Twitter keduanya menghebohkan media sosial. Tak butuh waktu lama, cuitan Hillary langsung di-retweet sebanyak lebih dari 145 ribu kali.
Direktur Media Sosial Hillary, Alex Dinding, mengkungkapkan tweet tersebut paling banyak mendapat re-tweet dari para netizen selama masa kampanye. Cuitan Hillary dinilai menjadi strategi yang cukup lucu untuk menggaet kaum muda di AS.
Celotehan Hillary itu ditanggapi dingin oleh Partai Republik termasuk Trump. Pihaknya menyebut, Hillary telah menempatkan keamanan nasional US ke dalam risiko. Selain itu, Republik juga menuding Hillary relah menghapus email penting yang tidak seluruh orang AS ingin ketahui.
"@HillaryClinton, If anyone knows how to use a delete key, it's you," tulis Komite Nasional Partai Republik Reince Priebus dalam akun Twitter-nya.
"Like how you deleted all your e-mails?" imbuh senat dari Partai Republik Jeff Duncan.
Hillary mengembalikan lebih dari 30 ribu e-mail kepada pejabat Departemen Luar Negeri AS setelah ia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2013 lalu. Tetapi dia juga mengatakan ada 30 ribu e-mail lainnya yang bersifat personal dan tidak berhubungan dengan pekerjaannya sebagai Menteri Luar Negeri yang dihapus. (aws/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini