Disampaikan kepolisian setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (9/6/2016), remaja putri bernama Zeenat Bibi (16) dibakar hidup-hidup oleh ibunya, Perveen Bibi, di kota Lahore. Insiden ini terjadi selang seminggu setelah pernikahan Zeenat dengan seorang pria bernama Hasan pada 29 Mei lalu.
"Perveen Bibi membunuh putrinya sendiri, Zeenat Bibi, dengan membakarnya hidup-hidup sekitar pukul 09.00 pada Rabu (8/6)," terang pejabat senior kepolisian setempat, Haidar Ashraf, kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah tinggal bersama saya selama 4 hari setelah pernikahan kami, keluarganya menghubungi kami dan berjanji akan mengadakan perayaan pernikahan yang layak bagi kami setelah 8 hari, kemudian kami bisa hidup bersama," tutur Hasan.
Baca juga: Menolak Lamaran, Guru di Pakistan Tewas Setelah Dibakar
"Zeenat tidak ingin pulang ke rumahnya dan memberitahu saya bahwa dia akan dibunuh oleh keluarganya, tapi kemudian sepakat (untuk pulang) ketika salah satu pamannya menjamin keselamatannya," imbuhnya.
"Setelah dua hari, dia menghubungi saya dan mengatakan keluarganya tidak menepati janjinya dan meminta saya untuk menjemputnya, tapi saya memintanya untuk menunggu 8 hari seperti yang dijanjikan. Kemudian, dia dibunuh," terang Hasan.
Dituturkan Ashraf, Perveen dan anggota keluarganya yang lain telah mengakui kejahatan mereka dan polisi telah menyita minyak tanah dari lokasi kejadian.
Insiden ini merupakan kasus 'pembunuhan demi kehormatan' ketiga yang terjadi di Pakistan dalam beberapa bulan terakhir. Pekan lalu, gadis berumur 19 tahun, Maria Sadaqat disiksa dan dibakar oleh sekelompok warga desa karena menolak lamaran pernikahan dari anak mantan koleganya.
(nvc/ita)