Para umat muslim yang tinggal di wilayah seperti Melbourne, Victoria, Canberra, Perth, dan beberapa wilayah lain harus menjalani ibadah puasa di udara dingin hingga mencapai -3 derajat celcius. Keuntungannya tentu waktu puasa menjadi semakin pendek, dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 17.00. Namun, tantangan lainnya adalah menjaga kondisi tubuh di tengah terpaan musim dingin yang disertai tiupan angin yang menusuk tulang.
Seorang pakar nutrisi dan ahli diet dari Melbourne, Simone Austin memberikan beberapa saran untuk menjaga kondisi tubuh saat berpuasa di musim dingin. Menu santap sahur dan buka puasa menjadi salah satu kunci untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima meski berpuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simone menjelaskan, untuk sahur, harus seimbang antara karbohidrat, protein, sayur dan tentu saja air. Kentang, bisa menjadi pilihan karbohidrat saat sahur.
"Ikan, ayam dan daging atau bisa juga telur bisa menjadi pilihan protein. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah serat dari sayuran atau buah. Yoghurt dan susu juga sangat dianjurkan dikonsumsi saat sahur," jelasnya.
"Karbohidrat dan protein harus seimbang, tetapi yang perlu diketahui bahwa karbohidrat lambat terserap tubuh. Protein akan menjaga tubuh tetap fit dan memberikan energi ke otot," imbuhnya.
Yang tak kalah penting adalah minum air yang cukup. Simone menyarankan, minimal meminum air sebanyak 600 ml saat sahur. Jus juga disarankan diminum.
Sementara itu, untuk berbuka puasa ternyata bila kita langsung memakan yang manis, efeknya tidak akan bagus bagi tubuh. Glukosa dalam makanan manis memang langsung memberikan tenaga bagi tubuh, namun dalam waktu cepat tenaga itu akan habis.
Sehingga, alangkah baiknya berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu dan meminum beberapa gelas air untuk mengisi ulang cairan dalam tubuh.
"Setelah itu untuk makanan utama bisa dengan nasi atau kentang sebagai karbohidrat, daging atau ikan sebagai protein dan jangan lupa sayur. Semuanya harus seimbang, masing-masing sepertiga bagian piring saji," tutur Simone.
Saat berbuka harus dipastikan Anda mengonsumsi cukup serat, karena serat menurut Simone akan membantu mempercepat penguraian protein dan karbohidrat sehingga bisa kembali memperlancar metabolisme dalam tubuh.
"Cabai, jahe dan bawang juga bagus dikonsumsi saat puasa karena mengandung antioksidan yang tinggi," imbaunya.
Sementara itu, selama puasa umat muslim tetap bisa menjalankan olahraga. Namun, Simone menyarankan olahraga dilakukan saat pagi setelah sahur, karena tubuh masih memiliki cukup cairan atau justru sesaat sebelum berbuka. Sehingga, setelah selesai olahraga bisa langsung berbuka dan meminum air untuk mengembalikan cairan tubuh yang keluar saat berolahraga.
"Jangan berolahraga dalam keadaan cairan tubuh yang kurang. Olahraga dalam keadaan mendekati dehidrasi sangat berbahaya," tegasnya.
Perbedaan berpuasa dalam kondisi cuaca dingin dan panas terletak pada jumlah cairan yang harus diminum untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Di udara panas atau iklim tropis seperti Indonesia, jumlah cairan yang diminum haruslah lebih banyak, selain air putih, meminum jus dan mengonsumsi buah-buahan segar bisa menjadi alternatif penambah cairan tubuh. (Hbb/nwk)











































