Di saat-saat terakhir sebelum masa kritisnya, petinju dunia itu dilaporkan terus tertidur. Menurut sumber yang dekat dengan keluarga Ali seperti dilansir media Mirror.co.uk, Sabtu (4/6/2016), petinju dunia itu dibawa ke rumah sakit setelah tidur terus-menerus di rumahnya, bahkan tak bisa dibangunkan.
"Dia pergi tidur malam harinya, namun tidak kunjung bangun hingga sore atau malam keesokan harinya. Dia tidur 24 jam," tutur sumber tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada Jumat (3/6) waktu setempat, kondisinya memburuk dan harus dipasangkan alat-alat medis untuk menunjang hidupnya. Masalah pernapasannya diperburuk oleh penyakit Parkinson yang telah lama dideritanya. Akhirnya pada Jumat (3/6) malam waktu setempat, Ali menghembuskan napas terakhir dengan ditemani keluarga tercintanya yang telah berkumpul di sisinya.
Ali telah menderita penyakit Parkinson selama lebih dari tiga dekade. Salah satu figur paling terkenal abad ke-20 itu, tak banyak muncul ke publik beberapa tahun terakhir.
Penampilan terakhir di depan publik adalah pada April lalu saat "Celebrity Fight Night" di Arizona, acara amal yang dananya disalurkan untuk organisasi Muhammad Ali Parkinson Center. Ali dilahirkan di Louisville, Kentucky, dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. Dia kemudian berganti nama pada tahun 1964 setelah memeluk agama Islam.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini