Yamato ditinggalkan orangtuanya di hutan wilayah kota Nanae, Pulau Hokkaido pada Sabtu (28/5) sore. Hal itu sebagai hukuman karena Yamato melempari mobil dan orang yang lewat dengan batu. Selang 6 hari kemudian atau pada Jumat (3/6) pagi, Yamato ditemukan oleh personel militer Jepang atau SDF di pangkalan militer kota Shikabe. Jarak kota Nanae dengan Shikabe mencapai sekitar 5-6 kilometer.
![]() |
Saat hujan turun, Yamato berteduh di dalam salah satu gedung yang berbentuk Quonset, bangunan setengah lingkaran dari logam bergelombang. Bocah kelas 2 SD ini tidur di antara dua matras yang ada di dalam gedung, sembari menghangatkan diri karena gedung tidak dilengkapi pemanas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Selamat Usai Hilang di Hutan, Bocah Jepang Hanya Minum Air Selama 6 Hari
![]() |
Upaya pencarian yang melibatkan hingga 200 personel kepolisian, petugas pemadam kebakaran hingga tentara Jepang, tidak membuahkan hasil. Polisi setempat bahkan mengerahkan helikopter untuk mencari Yamato. Sedangkan petugas pemadam memanfaatkan kuda untuk mencari bocah itu di tengah hutan sembari meneriakkan namanya.
Tak diduga, pada Jumat (3/6) pagi, seperti dilansir nikkei.com, beberapa tentara yang hendak melakukan latihan militer, masuk ke dalam gedung itu untuk berteduh dari hujan. Salah satu dari mereka tak sengaja menemukan Yamato di dalamnya. Foto udara yang dirilis Reuters, menunjukkan gedung militer itu terletak di tengah lebatnya pepohonan dan kawasan yang tidak banyak dihuni.
![]() |
Yamato mengaku dirinya berjalan sendirian menembus hutan dan gunung hingga menemukan gedung militer itu. Menurut Yamato seperti dikutip polisi setempat, dirinya berteduh di dalam gedung itu sejak Sabtu (28/5) malam, hari yang sama ketika dia dilaporkan hilang.
Tidak ada makanan di gedung itu dan Yamato mengaku bertahan hidup hanya dengan minum air keran. Yamato terlihat sangat kelaparan dan saat diberi dua nasi kepal oleh tentara, bocah itu makan dengan lahapnya. Yamato kemudian dilarikan ke rumah sakit di Hakodate untuk diperiksa kesehatannya.
Baca juga: Bocah Jepang Selamat Usai Hilang di Hutan, Ayahnya Menangis Minta Maaf
Kepada media Asahi TV, dokter yang memeriksa Yamato, Yoshiyuki Saksi, menyebut bocah itu terlihat sehat untuk kategori seseorang yang bertahan hidup 6 hari tanpa makanan. Yamato mampu berbicara dengan jelas dan hanya menunjukkan gejala dehidrasi ringan dan malnutrisi. Bocah itu langsung diberi infus karena suhu tubuhnya tergolong rendah. Ada sejumlah luka lecet di lengan dan kakinya, namun secara keseluruhan kondisinya baik.
(nvc/ita)