Badan Keselamatan Udara Prancis (BEA) membenarkan bahwa sinyal tersebut memang berasal dari salah satu kotak hitam pesawat nahas yang membawa 66 penumpang. Termasuk di dalamnya 30 warga Mesir dan 15 dari Perancis
"Alat pencari dari kapal Angkatan Laut Prancis, Laplace mendeteksi sinyal dari dasar laut di sekitar area pencarian (Laut Mediterania) yang berasal dari salah satu kotak hitam," kata seorang penyidik seperti dilansir Reuters, Rabu (1/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu berarti tim investigasi hanya memiliki waktu kurang dari 3 minggu untuk menemukan kotak hitam tersebut pada kedalaman 3.000 meter di bawah laut. Tanpa kotak hitam, para investigator dan peneliti penerbangan tidak akan mendapatkan informasi yang cukup untuk menentukan apakah ada kesalahan mesin atau memang pesawat tersebut jatuh dengan sengaja.
Kapal Laplace, yang berhasil mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat EgyptAir MS804, menggunakan alat dari Alsemar, anak perusahaan dari kelompok industri Prancis Alcen. Kapal ini dilengkapi tiga sistem Detector-6000 yang dirancang untuk menangkap sinyal kotak hitam dengan jarak hingga 5 km (3 mil).
Maskapai EgyptAir sebelumnya mengontrak perusahaan dari Prancis dan Italia untuk membantu upaya pencarian pesawat yang hilang.
"Kami telah mengontrak satu perusahaan Prancis dan satu perusahaan Italia untuk melakukan pencarian bawah laut di Laut Mediterania, dengan kedalaman 3 ribu meter," ujar Direktur EgyptAir Safwat Moslem dalam konferensi pers, Rabu (25/5). (imk/imk)