Awalnya, orangtua bocah bernama Yamato Tanooka itu mengaku kepada polisi bahwa anak mereka hilang pada Sabtu, 28 Mei saat mereka mengumpulkan tanaman liar untuk sayur. Namun kemudian mereka mengaku telah meninggalkan bocah tersebut di hutan untuk menghukumnya.
Bocah itu hilang di kawasan hutan yang dihuni beruang-beruang liar di Pegunungan Komagatake, Pulau Hokkaido. Saat kejadian, Yamato, kakak perempuannya serta ayah dan ibunya mendatangi sebuah taman di dekat hutan tersebut. Namun ayah dan ibu Yamato marah ketika bocah itu melemparkan batu ke mobil-mobil dan orang-orang di taman tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bilang mereka kembali ke lokasi secepatnya, namun anak itu sudah tak ada lagi di sana," ujar seorang juru bicara kepolisian setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (30/5/2016).
Hilangnya bocah ini telah memicu kemarahan publik Jepang yang menyalahkan kedua orangtua bocah tersebut. Kepolisian menyatakan tengah mempertimbangkan untuk mengajukan dakwaan mengabaikan anak terhadap orangtua sang bocah. (ita/ita)











































