Kasus Gorila Ditembak Mati di AS, Ibu Ini Minta Publik Tak Hakimi Dirinya

Kasus Gorila Ditembak Mati di AS, Ibu Ini Minta Publik Tak Hakimi Dirinya

Herianto Batubara - detikNews
Selasa, 31 Mei 2016 03:06 WIB
Foto: Gorila Harambe (Change.org)
Ohio - Seekor gorila bernama Harambe di Cincinnati Zoo & Botanical Garden, Ohio, Amerika Serikat (AS), ditembak mati gara-gara seorang bocah jatuh ke dalam kandangnya. Ibu bocah ini mengatakan anaknya kini dalam kondisi baik-baik saja dan meminta publik tidak menghakimi dirinya.

Dilansir Reuters, Selasa (31/5/2016), Michelle Gregg yang mengaku di Facebook sebagai ibu dari anak itu mengatakan, anaknya telah pulih dari gegar otak dan beberapa goresan. Dia pada kesempatan itu meminta publik berhenti menghakimi dirinya atas insiden itu.

Sebuah pernyataan keluarga pada hari Minggu (29/5) menyatakan belasungkawa ke kebun binatang yang kehilangan gorila berusia 17 tahun itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat berterima kasih kepada Tuhan bahwa anak kami aman. Dia adalah rumah dan baik-baik saja," kata pernyataan itu.

"Kami menyampaikan terima kasih yang tulus kami untuk tindakan cepat oleh staf kebun binatang Cincinnati. Kita tahu bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi mereka, dan bahwa mereka berduka karena kehilangan gorila mereka."

Tim respons hewan berbahaya kebun binatang tersebut menembak mati Harambe mati sekitar 10 menit setelah anak yang tidak disebutkan namanya tersebut jatuh ke dalam kandang.

Thane Maynard, direktur kebun binatang tersebut mengatakan, insiden ini adalah pertama kalinya dalam 38 tahun sejak Harambe mulai dipamerkan. Mereka mengaku sangat kehilangan Harambe.

"Kami patah hati kehilangan Harambe, tapi kehidupan seorang anak dalam bahaya dan keputusan cepat yang harus dibuat," kata Maynard dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Publik menyalahkan kenapa petugas tak membius Harambe dan malah menembak mati, namun Maynard mengatakan, pilihan itu tak mungkin diambil karena efeknya tak langsung. "Dampak dari panah (bius) bisa mengganggu hewan dan bisa menyebabkan situasi yang jauh lebih buruk," ujarnya.

Sejak kasus ini mencuat, ibu dari anak ini memang terus dihujat di berbagai media sosial, khususnya oleh publik AS sendiri. Bahkan beberapa petisi dibuat di situs change.org agar ibu ini diadili karena dinilai lalai mengawasi anaknya. Namun ada juga suara-suara yang muncul membela ibu ini.

(Baca juga: Gorila Ditembak Mati, Publik AS Buat Petisi Tuntut Ibu Bocah Diadili karena Lalai) (hri/aws)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads