Obama: Kunjungan ke Hiroshima Akan Mengingatkan Risiko Nyata dari Konflik

Obama: Kunjungan ke Hiroshima Akan Mengingatkan Risiko Nyata dari Konflik

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 27 Mei 2016 02:57 WIB
Peristiwa Pemboman Hiroshima pada 1945 (Foto: Istimewa/Reuters)
Tokyo - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mengunjungi Hiroshima, Jepang, tempat yang pernah luluh-lantak dibom atom oleh AS. Kunjungan bersejarah ini akan menggarisbawahi bahaya peperangan dan pentingnya kerjasama untuk perdamaian. .

Sebagaimana dilansir AFP, Jumat (27/5/2016), Obama menyampaikan pandangannya di sela hajatan G7 di Jepang pada Kamis (26/5) waktu setempat.

Obama akan mengunjungi Hiroshima hari ini. Dia akan menjadi satu-satunya Presiden AS yang masih aktif yang pernah mengunjungi Hiroshima. Obama menyatakan peristiwa pemboman pada 6 Agustus 1945 sebagai titik balik sejarah moderen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah satu hal yang harus kita sikapi dengan satu atau lain cara," kata Obama kepada para wartawan.

Pemboman itu berdampak pada 140 ribu jiwa. Sebagian dari mereka tewas seketika dalam sebuah bola panas yang menghanguskan. Sebagian lagi takluk oleh rasa sakit cedera atau radiasi dalam beberapa pekan, bulan, atau tahun-tahun sesudahnya.

Kata Obama, memori serangan itu sudah tak ada lagi di orang era kekinian. "Namun latar belakang dari peristiwa nuklir tetap sebagai hal yang menekan dari belakang imajinasi kita," ujar Obama.

"Saya ingin sekali lagi menggaris bawahi risiko yang sangat nyata di luar sana dalam rasa kepentingan yang mendesak, yang kita semua harus punya," kata Obama kepada para wartawan.

Obama diharapkan meletakkan bunga di tugu peringatan di Hiroshima. Tugu itu berada di bayang-bayang bangunan berkubah, tempat tulang-belulang pernah tertinggal. Obama, nantinya, juga bisa berbicara dengan korban selamat yang kini sudah renta.

Meski masyarakat Jepang menyeru Obama agar meminta maaf atas pemboman Hiroshima, namun Obama menyatakan tak akan meminta maaf terhadap serangan di masa silam yang diluncurkan oleh Presiden Harry Truman di penghujung Perang Dunia II itu.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads