Hal itu disampaikan Ban dalam lawatan ke Korea Selatan (Korsel).
"Kita harus menemukan jalan kembali ke dialog," ujar Ban di forum perdamaian dan keamanan yang digelar di Pulau Jeju, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketegangan antara Korut dan Korsel telah meningkat sejak Pyongyang melakukan uji coba nuklir keempat kalinya pada Januari lalu. Beberapa pekan terakhir, Pyongyang telah beberapa kali mengusulkan pembicaraan militer untuk meredakan ketegangan. Namun pemerintah Korsel menolak usulan tersebut dan menganggapnya sebagai taktik propaganda belaka.
Pemerintahan Presiden Korsel Park Geun-Hye bersikeras bahwa dialog antar-Korea hanya bisa dimulai setelah Korut membuat komitmen nyata untuk denuklirisasi.
Meski menyerukan dialog dengan Korut, Ban juga menyerukan komunitas internasional untuk benar-benar menerapkan sanksi-sanksi tegas PBB terhadap Korut terkait uji coba nuklir terbarunya.
Ban pun menyerukan Pyongyang untuk tidak melakukan provokasi lebih jauh. Menurutnya, ambisi Korut untuk senjata nuklir dan rudal balistik "hanya membahayakan keamanannya sendiri dan melukai warganya."
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini