Militer Turki menyalahkan kelompok militan Kurdi, Kurdistan Workers Party (PKK) sebagai dalang serangan bom itu.
"Kendaraan lapis baja yang mengangkut para tentara terkena bom yang disembunyikan di pinggir jalan di provinsi Van," demikian statemen militer Turki seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Turki saat ini terus melancarkan operasi terhadap kelompok PKK di wilayah tenggara Turki, menyusul berakhirnya gencatan senjata selama dua tahun pada 2015 lalu. Sejauh ini, ratusan aparat keamaan Turki telah tewas dalam berbagai serangan kelompok PKK. Ribuan orang telah meninggalkan rumah-rumah mereka dikarenakan serangan-serangan tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah bersumpah tak akan menghentikan operasi terhadap PKK. Perdana Menteri Turki yang baru, Binali Yildirim pun berjanji akan memprioritaskan perang melawan PKK.
"Kami akan melanjutkan dengan gigih, perang melawan organisasi teroris separatis ini," tegas Yildirim.
Lebih dari 40 ribu orang telah tewas sejak PKK melancarkan pemberontakan pada tahun 1984 untuk menuntut tanah air bagi minoritas Kurdi. Oleh pemerintah Turki dan negara-negara Barat, kelompok PKK dinyatakan sebagai organisasi teroris. (ita/ita)











































