Dilansir CNN.com, Jumat (20/5/2016), Ahmed menyebut bahwa puing tidak berasal dari pesawat yang hilang itu. Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci tentang puing tersebut.
"Konsentrasi kami saat ini adalah mengurus keluarga dan kerabat penumpang. Kami saat ini tengah dalam proses untuk megnhubungi mereka. Ketika proses telah selesai semua, kami akan merilis manifes penumpang," ucap Ahmed.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga saat ini, puing itu belum terindikasi milik dari pesawat tersebut. Pihak Mesir pun juga mengonfirmasi kepada saya bahwa hal itu belum dibuktikan bahwa puing itu dari pesawat EgyptAir yang hilang kontak sebelumnya," ucap Binos dalam wawancara dengan ERT TV, seperti dilansir BBC.com, Jumat (20/5/2016).
Padahal sebelumnya pihak maskapai EgyptAir telah memastikan bahwa temuan puing di Laut Mediterania berasal dari pesawat EgyptAir MS804. Maskapai EgyptAir menyebut penemuan puing itu berada di dekat Kepulauan Karpathos, Yunani, itu telah dikonfirmasi dari Menteri Luar Negeri Mesir kepada Menteri Penerbangan Sipil. Kini pernyataan itu telah dicabut.
Sebelumnya, seorang kapten kapal bernama Tarek Wahba mengaku ikut mencari puing pesawat EgyptAir di laut. Tarek mengaku menemukan pelampung dan mem-posting fotonya di laman Facebook miliknya.
Pesawat terakhir kali terlihat sebelum lepas landas di bandara Charles de Gaulle Airport pada Rabu (18/5) malam waktu setempat. Pesawat hilang dari pantauan radar pada ketinggian 37.000 ribu kaki atau sekitar 80 mil sebelum masuk dalam wilayah udara Mesir. (dhn/dhn)











































