Dilansir BBC.com, Jumat (20/5/2016), Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengatakan telah menjalin komunikasi dengan otoritas Mesir dan Prancis. Hammond mengaku telah menawarkan bantuan dalam upaya pencarian bangkai pesawat tersebut.
"Kami tahu bahwa ada seorang pemegang paspor Inggris dalam penerbangan tersebut. Staf kami akan memberikan dukungan dan bantuan pada keluarga di saat sulit ini. Kami akan terus membantu semampu kami," kata Hammond.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koresponden BBC, James Reynolds, menyebut proses pencarian bawah air akan dilakukan untuk menemukan flight recorder. Konsultan teknis dari Airbus juga tengah dalam perjalanan dari Paris ke Kairo. Prancis merupakan bagian dari investigasi tersebut, tetapi tidak memimpin pencarian.
Sebelumnya, seorang kapten kapal bernama Tarek Wahba mengaku ikut mencari puing pesawat EgyptAir di laut mengaku menemukan pelampung dan mem-posting fotonya di laman Facebook miliknya. Pesawat terakhir kali terlihat sebelum lepas landas di bandara Charles de Gaulle Airport pada Rabu (18/5) malam waktu setempat. Pesawat hilang dari pantauan radar pada ketinggian 37.000 ribu kaki atau sekitar 80 mil sebelum masuk dalam wilayah udara Mesir. (dhn/dhn)











































