Ratusan warga di Kota Sadr berkumpul di lokasi serangan bom pada Kamis (12/5) waktu setempat dan mengecam pemerintah Irak. Massa memprotes pemerintah yang dianggap tidak berbuat banyak untuk menciptakan keamanan di ibukota Irak.
Sebagian demonstran bahkan meneriakkan slogan-slogan menuntut pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Irak Mohammed al-Ghabban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (11/5) waktu setempat, sebuah bom mobil meledak di kawasan Kota Sadr dan menewaskan setidaknya 64 orang, kebanyakan wanita. Sebanyak 85 orang lainnya luka-luka dalam insiden itu. Kemudian di hari yang sama, seorang pengebom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya di kawasan al-Kadhimiya, juga di Baghdad hingga menewaskan 17 orang. Kemudian serangan serupa di pos pemeriksaan di kawasan al-Jamia merenggut 12 nyawa. Kelompok radikal ISIS telah mengklaim serangan-serangan bom tersebut.
Pada Kamis, 12 Mei waktu setempat, kelompok teroris ISIS juga melancarkan serangan bom-bom truk di kota Ramadi, Irak barat. Setidaknya 17 tentara Irak tewas dalam insiden itu.
Perdana Menteri Haider al-Abadi memerintahkan penyelidikan segera atas pelanggaran keamanan yang memungkinkan para teroris menargetkan kawasan-kawasan di Baghdad. PM Abadi juga telah menggelar pertemuan darurat dengan para pejabat yang menangani urusan keamanan di Baghdad.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini