"Wali Kota berulang kali mengatakan dirinya ingin berkunjung ke Vatikan, menang atau kalah (dalam pemilihan presiden), bukan hanya untuk memberi penghormatan kepada Paus, namun dia benar-benar perlu menjelaskan kepada Paus dan meminta maaf," tutur juru bicara politik Duterte, Peter Lavina kepada para wartawan di kota Davao, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/5/2016).
Duterte yang sejak lama menjadi Wali Kota Davao, muncul sebagai pemenang pilpres pada Senin (9/5) lalu setelah selama kampanye banyak mengeluarkan kata-kata kasar. Termasuk ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Filipina pada Januari 2015 lalu, kota Manila dipadati massa dan memicu kemacetan di sejumlah ruas jalan. Ketika terjebak kemacetan di Manila selama berjam-jam, Duterte melontarkan kekesalannya pada Paus dengan kata umpatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas pernyataan bernada umpatan terhadap Paus Fransiskus itu, Duterte kemudian mengirimkan surat permintaan maaf secara langsung kepada Paus di Vatikan. Dalam tanggapan yang dibocorkan kepada media, Paus menerima permintaan maaf Duterte dan mendoakannya.
Dikatakan Lavina, saat ini belum ada jadwal yang ditetapkan terkait kunjungan ke Vatikan, namun hal itu menjadi salah satu prioritas. Duterte rencananya akan dilantik pada 30 Juni mendatang untuk menjabat selama periode enam tahun. (ita/ita)











































