Pemilu Filipina Diwarnai Aksi Penembakan, 7 Orang Tewas di Rosario

Pemilu Filipina Diwarnai Aksi Penembakan, 7 Orang Tewas di Rosario

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Mei 2016 09:18 WIB
Ilustrasi (detikcom/Edi Wahyono)
Manila - Pemilihan umum yang tengah digelar secara nasional di Filipina diwarnai aksi kekerasan. Sekelompok pria bersenjata menembaki konvoi kendaraan selang beberapa jam sebelum pemungutan suara dimulai dan menewaskan 7 orang.

Seperti dilansir AFP, Senin (9/5/2016), aksi penembakan ini terjadi sebelum subuh di kota Rosario yang berada di selatan ibukota Manila. Kepala Inspektur satuan tugas kepolisian khusus pengawas kekerasan pemilu, Jonathan del Rosario, menyebut sekelompok pria bersenjata menembaki mobil jeep dan dua sepeda motor yang berkonvoi.

Penembakan ini menewaskan tujuh orang dan melukai satu orang lainnya. Motif penembakan ini, menurut del Rosario, belum diketahui pasti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sebut del Rosario, insiden ini terjadi di Provinsi Cavite, yang oleh otoritas pemilihan umum setempat diidentifikasi sebagai 'zona mengkhawatirkan' karena maraknya pertikaian politik.

Disampaikan satuan tugas pengawas kekerasan pemilu sebelumnya bahwa 15 orang tewas dalam serangkaian insiden terkait pemilu sejak awal tahun ini. Kendati demikian, masih banyak kasus kekerasan lainnya yang belum dinyatakan terkait pemilu.

Jutaan warga Filipina akan menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan umum pada Senin (9/5) ini. Pemilihan umum ini digelar secara nasional untuk memilih pemimpin baru, mulai dari presiden hingga dewan kota setempat.

Ada lima kandidat yang akan dipilih rakyat Filipina untuk menggantikan Benigno Aquino, yakni Rodrigo Duterte -- wali kota Davao yang dikenal kontroversial karena pernyataannya soal pemerkosaan, Manuel Roxas -- mantan Menteri Dalam Negeri yang didukung Presiden Aquino, Grace Poe -- senator Filipina, Miriam Santiago -- juga seorang senator Filipina dan Jejomar Binay yang kini menjabat Wakil Presiden Filipina.

Baca juga: Bakal Calon Presiden Filipina Minta Maaf Terkait Pemerkosaan

Pemungutan suara dimulai sekitar pukul 06.00 waktu setempat dan akan ditutup 11 jam kemudian. Ketua komisi pemilihan umum Filipina menyebut hasil pemungutan suara akan diketahui dalam jangka waktu 24 jam hingga 3 hari.

(nvc/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads