Tentara yang Pernah Siksa Presiden Brasil Telah Meninggal

Tentara yang Pernah Siksa Presiden Brasil Telah Meninggal

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 07 Mei 2016 16:59 WIB
Dilma Rousseff (Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino)
Sao Paulo, - Seorang tentara yang oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff dituduh pernah menyiksa dirinya pada tahun 1970-an, telah meninggal di Sao Paulo, Brasil.

Media lokal memberitakan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/5/2016), Kapten Homero Cesar Machado meninggal pada usia 75 tahun. Dia meninggal pada Kamis (5/5) dan jasadnya dikremasi pada Jumat (6/5) di Sao Paulo.

Rousseff yang dulunya merupakan gerilyawan Marxist, pernah disiksa oleh kediktatoran militer yang berkuasa di Brasil mulai tahun 1964 hingga 1985. Kepada surat kabar Sao Paulo dalam wawancara tahun 2005 lalu, Presiden Brasil itu mengatakan bahwa Machado merupakan salah satu penganiaya dirinya selama dia dipenjara pada tahun 1970-an silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi pencari fakta yang melakukan penyelidikan atas kejahatan-kejahatan rezim militer, menuding Machado memerintahkan penyiksaan Rousseff dan tiga orang lainnya saat itu.

Komisi pencari fakta tersebut menemukan bahwa kediktatoran militer Brasil telah menewaskan atau menyebabkan setidaknya 434 orang hilang.

Rousseff membentuk komisi tersebut pada tahun 2011, tak lama setelah dirinya memimpin negara. Presiden wanita pertama Brasil itu saat ini tengah menghadapi kemungkinan sidang pemakzulan atas tuduhan memanipulasi rekening pemerintah untuk menutupi besarnya masalah ekonomi Brasil, saat dirinya kembali terpilih dalam pemilihan presiden tahun 2014.

Tidak seperti negara-negara tetangganya di Amerika Selatan, Brasil tidak mengadili pejabat-pejabat militer atas kejahatan-kejahatan era rezim militer karena undang-undang amnesti tahun 1979 diratifikasi pada tahun 2010.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads