Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/5/2016), dalam pidatonya Davutoglu menunjukkan rasa hormatnya dengan membungkukkan badan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dia berpesan nantinya Erdogan dapat menciptakan pemerintahan yang kuat.
"Saya mengatakan kepada anggota, hingga saat ini saya masih menjadi pemimpin. Namun setelah ini saya akan berada di antara kalian," ujarnya dalam pidatonya. Kepada wartawan dia juga mengatakan tak akan mencalonkan diri dalam kongres luar biasa yang akan digelar pada 22 Mei mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman ini menyusul ketegangan yang terjadi antara Davutoglu dengan Erdogan. Kemungkinan penggantinya akan mendukung keinginan Erdogan untuk mengganti sistem konstitusi dengan menciptakan sistem presidensial, sebuah keputusan yang disebut lawannya akan menumbuhkan pemerintahan yang otoriter. (rni/Hbb)











































