Rentetan Masalah Saudi Binladin Group, Crane Roboh Hingga Pembakaran Bus

Rentetan Masalah Saudi Binladin Group, Crane Roboh Hingga Pembakaran Bus

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 02 Mei 2016 14:34 WIB
Bus perusahaan Saudi Binladin Group hangus dibakar karyawan (REUTERS/Bandar Al Dandani)
Riyadh - Aksi pembakaran bus perusahaan di Makkah, Arab Saudi, menjadi permasalahan terbaru yang dihadapi perusahaan konstruksi milik keluarga Osama bin Laden, Saudi Binladin Group. Semenjak insiden robohnya crane di Masjidil Haram, tahun lalu, perusahaan tersebut dilarang terlibat kontrak baru.

Seperti dilansir media setempat, Arab News, Senin (2/5/2016), insiden pembakaran sejumlah bus di Makkah pada Sabtu (30/4) malam terjadi selang sehari setelah perusahaan memecat 50 ribu pekerja asing dan menerbitkan visa keluar untuk mereka. Sebelum pemecatan dilakukan, Saudi Binladin Group sebenarnya menyadari kecemasan karyawannya, yang selama beberapa bulan terakhir tidak mendapat gaji.

Deretan bus perusahaan Saudi Binladin Group yang hangus dibakar (REUTERS/Bandar Al Dandani)

Sejumlah besar karyawan juga dilaporkan diberhentikan. Selama beberapa minggu terakhir, aksi protes langka ribuan karyawan perusahaan tersebut digelar di Makkah dan Jeddah. Beberapa mengaku belum mendapat gaji sedikitnya selama 6 bulan. Para pekerja asing ini menolak pulang ke negara masing-masing tanpa gaji mereka dibayarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncaknya pada Sabtu (30/4) ketika karyawan nekat membakar tujuh bus perusahaan yang diparkir dekat kantor Saudi Binladin Group, sedangkan dua bus lainnya dibakar ketika melintas. Selain bus, karyawan juga memecahkan kaca-kaca gedung di dekat kantor mereka.

Baca juga: Rusuh Sabtu Malam di Makkah, Pekerja Konstruksi Bin Laden Bakar 9 Bus

Perusahaan Saudi Binladin Group belum mengomentari aksi pembakaran ini. Saat dimintai tanggapan oleh media Arab News, perusahaan tersebut belum memberikan komentarnya.

Saudi Binladin Group merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan tahun 1931 dan bermarkas di Jeddah, Saudi. Perusahaan ini berada di balik sejumlah proyek paling penting di Saudi, termasuk proyek pembangunan jalan, terowongan, bandara, universitas dan hotel. Saudi Binladin Group juga bertanggung jawab atas proyek perluasan Masjidil Haram.

Baca juga: Perusahaan Keluarga Osama bin Laden Pemilik Crane di Masjidil Haram

Namun perusahaan itu dilarang terlibat proyek baru sejak penyelidikan otoritas Saudi menemukan fakta, bahwa Saudi Binladin Group ikut bertanggung jawab atas insiden robohnya crane di Masjidil Haram pada September 2015.

Situasi semakin pelik setelah harga minyak jatuh dan membuat anggaran pemerintah Arab Saudi menipis. Penghematan pun terpaksa dilakukan, yang salah satunya memaksa pemerintah menunda pengeluaran untuk proyek-proyek infrastruktur besar. Saudi Binladin Group merupakan salah satu perusahaan yang terkena dampaknya.

Baca juga: Pemerintah Arab Saudi Berhemat, Perusahaan Konstruksi Ini PHK 50.000 Karyawan

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads